JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Polres Sragen Tangkap Bos Tambang Galian C Afri asal Karanganyar dan Anak Buahnya. Buntut Kubangan Maut Tewaskan 2 Bocah di Gondang

Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo saat memimpin konferensi pers. Foto/Wardoyo
   
Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo saat memimpin konferensi pers. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Sragen resmi menahan bos tambang galian C asal Karanganyar, Afri, yang melakukan eksploitasi tambang di Dukuh Bodean, Desa Kaliwedi, Gondang.
Bos perempuan itu ditangkap dan ditahan atas kasus kematian dua bocah asal Bodean yang ditemukan tewas tenggelam di kubangan bekas galian C Bodean pada Desember 2019 silam.

Afri yang berperan sebagai pengelola sekaligus penanggungjawab tambang, ditangkap paksa oleh tim Polres pada dua hari lalu.

Ia ditangkap bersama anak buahnya, Suhardi yang diketahui bertindak sebagai Kepala Teknik Tambang (KTT).

Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo mengatakan keduanya ditahan setelah dilakukan penjemputan paksa.

Hal itu dikarenakan keduanya tidak kooperatif sehingga akhirnya dilakukan upaya paksa. Menurutnya, kedua tersangka ditahan atas kasus dugaan kelalaian dalam pengelolaan tambang galian C di Bodean sehingga mengakibatkan tewasnya dua bocah warga setempat.

Baca Juga :  Gara-gara Jualan Obat Mercon Saat Bulan Suci Ramadhan Pemuda di Sragen Ditangkap Polisi Terancam Pidana

“Ada dua yang kita jadikan tersangka dan sudah kita tahan. Mereka adalah pengelola,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (10/8/2020).

Kapolres menguraikan kedua tersangka sudah ditahan di Mapolres Sragen. Pihaknya menegaskan bahwa polisi melakukan penyidikan sesuai dengan prosedur.

“Kita memang lakukan penangkapan dan upaya paksa karena mereka tidak kooperatif,” tukasnya.

Seperti diketahui, kubangan bekas galian C yang dieksploitasi kedua tersangka memicu maut.

Pada Senin (16/12/2019), kubangan besar dari tanah yang dikeruk, menewaskan dua bocah, Brian Yoga Saputra (10) dan Muhammad Ramadhan Api Saputra (8) yang akhirnya ditemukan tewas di kubangan bekas galian sedalam 2,5 meter di lokasi penambangan.

Kedua siswa SDN Plosorejo 1 asal Dukuh Bodean RT 6, Desa Kaliwedi, Gondang, itu tewas mengenaskan tenggelam saat hendak mandi di kubangan.

Baca Juga :  Prestasi Gemilang Bintang Lima dan Terbaik TOP BUMD Awards 2024: Inilah Bukti Keunggulan RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen

Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Harno mengatakan insiden tragis itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Kejadian bermula ketika kedua korban dan temannya, Alvin, tengah bermain di sekitar kubangan galian C yang ada di dekat permukiman Dukuh Bodean itu.

Saat bermain, kedua korban mendadak tergoda untuk mandi melihat ada kubangan berisi air agak jernih. Nahas, rupanya kubangan itu berkedalaman 2,5 meter.

Begitu masuk untuk mandi, kedua bocah itu langsung hilang dari permukaan. Melihat kedua temannya hilang, Alvin, yang belum sempat menceburkan ke kubangan, sempat berusaha menolong.

Namun, ternyata kubangan berlumpur dan dalam sehingga ia memutuskan pulang melaporkan kejadian itu ke orangtua korban.

Karena pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah, jasad dua bocah itu kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com