

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Paseduluran Keluarga Besar Sragen (PKBS) terus berupaya merintis program-program guna mengangkat potensi desa dan petani Sragen untuk mewujudkan sirkular ekonomi desa.
Setelah kedelai edamame dan sweet shorgum, paguyuban yang mewadahi pakar-pakar dan orang sukses lintas kalangan kelahiran Sragen itu, kini merintis program sirkular untuk mengangkat derajat petani ikan di waduk kedung ombo (WKO).
Ketua Umum PKBS, Tedy Sudjarwanto mengatakan sudah mempelajari potensi yang bisa diberdayakan untuk mengangkat sektor perikanan utamanya petani ikan di WKO.
Dari hasil tinjauan ke WKO dan diskusi dengan sejumlah pihak serta pelaku perikanan WKO, PKBS sudah menyiapkan konsep sirkular yang akan diterapkan.
“Pertama, kita akan taruh mesin cold storage atau semacam pendingin di sana (WKO). Nantinya ikan-ikan saat panen besar yang biasanya harganya agak turun, bisa dibuat fillet atau diambil dagingnya. Lalu ditaruh ke cold storage untuk nanti dijual pas masa tidak panen. Ibu-ibu di sana diberdayakan kerja untuk membuat fillet ikannya dan harga ikan kalau dijual dalam bentuk fillet bisa dua kali lipat,” paparnya saat berbincang dengan JOGLOSEMARNEWS.COM , kemarin.
Pakar teknologi kelahiran Kecik, Tanon yang menetap di Bekasi itu menguraikan sebagai perbandingan, harga jual ikan dalam bentuk fillet bisa Rp 40.000 perkilogram.
Sementara, selama ini harga ikan segar saat panen besar di WKO hanya berkisar Rp 20.000 sampai Rp 22.000 perkilogram.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com