SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – PDAM Tirto Negoro Sragen memastikan program pemasangan sambungan rumah (SR) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih dibuka hingga bulan depan.
Hingga awal Oktober ini, masih ada kuota sekitar 750 paket bantuan subsidi untuk pemasangan sambungan berbiaya murah tersebut.
Direktur Utama PDAM Sragen, Supardi mengatakan pendaftaran program pemasangan sambungan MBR itu baru akan ditutup akhir November mendatang. Sejauh ini, dari kuota 1.500 yang disediakan oleh pusat, jumlah pendaftar yang masuk sudah sekitar 750 warga.
“Kuota kita 1.500 unit. Sampai saat ini yang daftar baru sekitar separuh dari kuota itu. Makanya ini kesempatan bagi masyarakat yang ingin memasang sambungan pelayanan dengan subsidi, segera saja mendaftar sampai akhir November,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (12/10/2020).
Supardi menguraikan persyaratan untuk mendaftar MBR sangat mudah. Yakni pengunaan listrik di rumah di bawah 1300 VA dan diutamakan bagi masyarakat yang masuk kategori KK miskin.
Kemudian, sabar menunggu karena program MBR yang diajukan ini, pemasangan sambungannya baru akan direalisasi bulan April hingga Mei 2021. Hal itu dikarenakan menunggu proses pencairan anggaran dari pusat.
“Daftarnya bisa langsung ke masing-masing unit PDAM yang ada. Semua unit kita buka melayani pendaftaran MBR,” terangnya.
Lebih lanjut, Supardi menjelaskan selain persyaratan di atas, program MBR itu diutamakan bagi warga yang di wilayahnya sudah ada jaringan tersier. Untuk pengajuan perorangan, setidaknya di depannya sudah ada jaringan tersier.
Sedangkan untuk pengajuan kelompok, juga diutamakan di wilayah yang sudah ada jaringan tersiernya.
“Apabila belum ada, tapi jaraknya 200 sampai 300 meter dari jaringan tersier, kita siap nambah jaringan tersiernya. Yang penting tidak nambah jaringan induk karena akan butuh anggaran yang besar,” imbuhnya.
Nantinya, penerima program MBR akan menerima bantuan dalam bentuk subsidi biaya. Jika pemasangan reguler tarifnya Rp 1.250.000, untuk program MBR cukup hanya dengan membayar Rp 557.000 saja.
Biaya Rp 557.000 itu sudah termasuk biaya materai. Program MBR itu merupakan program pemerintah pusat dalam mendorong masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa menikmati layanan PDAM dengan terjangkau.
“Jadi warga dapat subsidi dari APBN. Dananya dari APBN tapi Pemda punya kewajiban nalangi dulu. Makanya nanti data yang daftar berapa, kita ajukan dulu. Anggarannya masuknya di penetapan tahun depan,” tandasnya.
Supardi menambahkan program MBR itu sudah menjadi program rutin setiap tahun di PDAM Sragen sejak 2013. Untuk tahun 2020 ini yang pengajuannya pada 2019 lalu, dari kuota 1.500, yang terpasang sekitar 1.417.
Tidak terpenuhinya kuota karena sebagian kecil pendaftar terhalang covid-19 dan sebagian tak sabar menunggu sehingga beralih ke reguler. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com