YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kadarmanta Baskara Aji menyayangkan terjadinya penumpukan warga saat antre mengambil bantuan di Bank BRI, Kamis (22/10/2020).
Antrean tersebut sangat disayangkan karena dinilai telah melanggar protokol kesehatan. Sebagaimana diketahui, mereka mengantre untuk mengambil bantuan presiden (Banpres) produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp 2,4 juta.
“Mengapa di tengah pandemi Covid-19 ini justru terjadi antrean yang mengabaikan protokol kesehatan,” ujar Aji, sapaan akrabnya, Jumat (23/10/2020).
Menurutnya, informasi pengambilan bantuan yang diberikan ke masyarakat datang secara bersamaan pada Kamis pagi.
“Sehingga itu merepotkan teman-teman di bank untuk mengatur protokol kesehatannya. Karena informasi pengambilan langsung dari Jakarta di infokan melalui sms ke warga,” katanya.
Ia menambahkan, apabila data penerima bisa dipasrahkan ke pemerintah daerah, menurutnya akan jauh lebih mudah untuk mengaturnya.
“Karena kami bisa atur berapa jatah penerima per hari, supaya tidak berdesak-desakan,” jelas Aji.
Lantaran penjadwalan dilakukan oleh pemerintah pusat, dampaknya terjadi penumpukan di beberapa Kantor Cabang BRI karena pemberian bantuan secara serentak tanpa diatur batas jam pengambilan dan pengaturan kuota.
Meski begitu, pihak bank tetap bekerja sama dengan Gugus Tugas penanganan Covid-19 DIY untuk memberikan pengawasan dan koordinasi apabila terjadi hal tak diinginkan, mengingat saat ini masih berlangsung pandemi Covid-19.
“Dari gugus tugas sudah berkoordinasi memberikan pengawasan dan pengamanan dengan pihak bank,” pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Bank BRI DIY.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com