JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Pantura

Staples Perekat Kemasan Makanan Perlu Diwaspadai

Ilustrasi staples. Pixabay
   

PEKALONGAN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Penggunaan staples alias isi stapler untuk merekatkan kemasan makanan jamak dilakukan. Namun, jika staples dari besi tanpa sengaja tertelan, bisa menimbulkan peradangan di dalam saluran pencernaan.

Potensi bahaya tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Moh Rusli Effendi, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, belum lama ini.

Menurutnya, kebiasaan masyarakat menutup bungkus makanan dengan stapler memang tidak dilarang, tetapi sangat tidak dianjurkan karena bisa menimbulkan risiko yang tidak kecil.

“Risiko berupa bahaya fisik karena isi stapler yang terlepas dapat masuk ke dalam makanan tanpa diketahui. Kalau masuk dalam makanan, dan ikut tertelan tentu sangat berbahaya bagi orang yang memakannya. Jika menancap pada permukaan kulit dan tertelan dalam tubuh akan menyebabkan peradangan atau infeksi,” papar Rusli.

Baca Juga :  Bak Akrobat, Sejumlah Pengendara Sepeda Motor Berjatuhan di Jalan Lingkar Timur Kudus, Ternyata Ini Sebabnya

Menurutnya, masyarakat khususnya para penjual makanan cenderung memilih menggunakan stapler untuk menutup bungkus makanan, karena dianggap lebih cepat, praktis, ekonomis, dan hasilnya rapi, serta kuat. Namun demikian, bahaya yang ditimbulkannya sangat tidak sebanding dengan kemudahan yang ditawarkannya. Terlebih, staples merupakan benda logam kecil yang mudah berkarat. Ia pun menganjurkan masyarakat untuk lebih waspada dan mengganti cara merekatkan pembungkus makanan.

Baca Juga :  Bak Akrobat, Sejumlah Pengendara Sepeda Motor Berjatuhan di Jalan Lingkar Timur Kudus, Ternyata Ini Sebabnya

“Apabila mendapati makanan dengan penutup bungkus yang demikian, sebaiknya pastikan bahwa staples telah dibuka dan dibuang ke tempat sampah. Jika dibuang sembarangan pun dikhawatirkan terinjak dan bisa berakibat melukai orang lain. Penggunaan yang lebih aman bisa diganti menggunakan karet gelang, solatip, atau lidi yang lebih aman digunakan untuk perekat bungkus makanan,” pesan Rusli.

Ditambahkan, warga harus mencermati makanan yang dikonsumsi, termasuk memerhatikan betul kemasan makanan sebelum dimakan. Jika ini dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat maka program pemerintah untuk melindungi masyarakat dari penggunaan bahan berbahaya pada makanan bisa terlaksana dengan baik. Satria Utama

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com