JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Ini Tips Cegah Banjir di Kawasan Perbukitan Karst Pracimantoro dan Sekitarnya, Dijamin Tokcer Lantaran Sudah Terbukti Diterapkan Sejumlah Desa Sebelumnya, Soal Anggaran Bisa Pakai Dana Desa

Upaya penyedotan genangan air di wilayah Wonogiri selatan. Dok. Kodim 0728 Wonogiri
ย ย ย 
Upaya penyedotan genangan air di wilayah Wonogiri selatan. Dok. Kodim 0728 Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€” Camat Pracimantoro Warsito menjelaskan langkah antisipasi agar tidak lagi terjadi banjir yang disebabkan tersumbatnya aliran air menuju luweng. Cara ini disebut cukup jitu pasalnya sudah diterapkan oleh sejumlah desa.

Di desa yang menerapkan langkah itu kini terbebas dari genangan air akibat tersumbatnya mulut luweng. Padahal awalnya desa-desa tersebut beberapa kali dilanda banjir dari tersumbatnya luweng.

Camat menjelaskan wilayah desa yang terdampak di akhir Januari kemarin sebenarnya baru kali ini mengalami banjir. Awalnya dulu yang jadi langganan banjir adalah Desa Wonoharjo sama Wonodadi.

“Tapi sekarang di sana (Wonodadi dan Wonoharjo) tidak lagi (terjadi banjir). Karena oleh pemerintah setempat, di mulut luweng dibangun pengaman yang terbuat dari pasangan cor dan besi,โ€ jelas Camat Pracimantoro Warsito kepada wartawan, Senin (1/2/2021).

Menurut dia, rata-rata, kondisi geografis wilayah Pracimantoro bagian selatan atau wilayah terdampak banjir, terletak pada cekungan. Otomatis, wilayah tersebut menjadi titik kumpul air dari pekarangan warga maupun dari perbukitan.

Baca Juga :  Uji Coba PSASP SMP Digelar 22-27 April 2024, Akhirnya Terungkap Tujuannya

Selain itu, tutur Warsito, wilayah terdampak, saat ini kondisinya minim resapan. Luweng yang ada tak mampu menampung derasnya aliran air yang timbul dari curah hujan yang tinggi.

Berkaca pada kejadian beberapa tahun silam, ujar dia, saat itu Desa Wonoharjo dan Wonodadi merupakan langganan banjir. Namun, setelah di depan mulut luweng dibuat semacam pengaman yang terbuat dari pasangan cor jeruji besi, kini luweng itu lancar dan tak lagi meluap dan menyebabkan banjir.

โ€œSalah satu gunanya mitigasi bencana ya seperti di luweng yang berada di Desa Wonodadi. Dan nyatanya tak ada lagi kabar banjir atau luweng tersumbat,โ€ terang dia.

Sudah berulang-ulang pihaknya mendorong agar pemerintah desa di wilayahnya mengalokasikan dana desa untuk mitigasi bencana. Bahkan, hampir dapat dipastikan setiap ada rapat atau Musrenbangdes yang dihadiri, selalu memberikan sosialisasi terkait mitigasi bencana. Sayangnya, perintahnya belum semua ditindaklanjuti pemerintah desa.

Baca Juga :  Serikat Pekerja Bangunan dan PU Wonogiri Dukung Irjen Ahmad Luthfi Maju Jadi Cagub Jateng

โ€œYa, ada yang beralasan inilah itulah. Dananya dibuat anggaran infrastruktur lain dan sebagainya. Maka dengan adanya bencana alam ini kami berharap setiap desa mampu secepatnya menganggarkan dana desa untuk kegiatan mitigasi bencana. Nanti akan saya dorong terus. Meskipun saya sudah berulangkali memerintahkan hal itu kepada kepala desa belum dilaksanakan,โ€ ujar dia.

Parahnya lagi, menurut dia banyak luweng yang oleh masyarakat setempat justru ditutup. Dia mengaku prihatin atas kondisi ini. Pasalnya, dusun atau desa yang terdampak banjir diawal tahun ini menyebabkan aktifitas warga terganggu.

BPBD Wonogiri menyampaikan informasi, bencana banjir di Kecamatan Pracimantoro melanda sejumlah desa di antaranya Dusun Joho Kidul Desa Joho rumah terdampak sebanyak 48 rumah, Dusun Dompol Desa Petirsari rumah terdampak sebanyak 13 rumah, Desa Sumberagung meliputi Dusun Karang Kulon rumah terdampak sebanyak 5 rumah, Dusun Ngelo sebanyak 17 rumah, Dusun Mesu sebanyak 17 rumah dan Dusun Ngaluran 26 rumah terdampak. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com