JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Merasa Terus Ditekan, Moeldoko Ancam Bisa Lakukan Apa yang Diyakini

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (13/1/2020) / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Eks Panglima TNI yang juga Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko merasa gerah juga ditekan pihak-pihak tertentu terkait isu pendongkelan Ketua Umum Demokrat.

Ia juga tidak banyak komentar menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menuduh dirinya terkait dengan dugaan gerakan pengambilalihan secara paksa kepemimpinan atau kudeta partai berlambang mercy itu.

“Memang belum selesai di Demokrat? Saya pikir sudah selesai. Kan saya enggak ngikutin ya,” ujar Moeldoko, Kamis (25/2/2021).

Menurut Moeldoko, selama ini dia sibuk bekerja sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Selain itu, dia juga sedang mempersiapkan pernikahan putri bungsunya selama empat pekan belakangan.

Baca Juga :  Dituduh Catut Nama Dosen Malaysia, Ini Bantahan Dekan UNAS

“Sehingga saya enggak ngerti tuh perkembangan internal seperti itu, saya pikir sudah selesai. Jadi jangan lah menekan-nekan saya. Saya diam, jangan menekan-nekan,” ujarnya.

Moeldoko balik mengancam bahwa ia bisa melakukan ‘sesuatu’ jika terus ditekan.

“Saya ingin mengingatkan semuanya ya, saya ingin mengingatkan, karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini,” ujarnya.

“Jadi saya berharap, jangan menekan saya karena seperti tadi saya katakan, saya tidak tahu situasi itu, saya pesan seperti itu saja karena saya punya hak seperti apa yang saya yakini,” lanjut Moeldoko.

Dua hari lalu, SBY kembali menyinggung gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai, yang menurutnya, melibatkan Moeldoko.

Baca Juga :  Polri Klaim Angka Kecelakaan Lalu Lintas Arus Mudik Lebaran  2024 Turun 12 Persen

Namun, SBY meyakini Presiden Jokowi tak mengetahui tindakan anak buahnya itu.

“Secara pribadi, saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi,” kata Yudhoyono dalam rekaman video yang dikirimkannya kepada jajaran pengurus Partai Demokrat, Rabu (24/2/2021).

Demokrat, kata SBY, menilai apa yang dilakukan Moeldoko sangat mengganggu dan merugikan nama baik Presiden.

“Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu. Partai Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat mengganggu, merugikan nama baik beliau (Jokowi),” tutur SBY.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com