JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Pastikan Semua Luweng Berfungsi Normal, Patroli Luweng Diintensifkan di Wilayah Wonogiri Selatan, Supaya Tak Ada Lagi Luweng Hilang Maupun Tersumbat yang Memicu Genangan Banjir

Pantauan keberadaan Luweng Pace Kecamatan Giritontro, Wonogiri. Dok. Polres Wonogiri
ย ย ย 
Pantauan keberadaan Luweng Pace Kecamatan Giritontro, Wonogiri. Dok. Polres Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Banjir di wilayah selatan Wonogiri lantaran tersumbatnya mulut luweng kerap terjadi hingga saat ini. Sejumlah langkahpun diambil untuk mencegah kejadian terulang kembali.

Langkah yang diambil di antaranya mencari lokasi mulut luweng yang hilang maupun pembersihan mulut luweng di Kecamatan Pracimantoro. Sementara BPBD Wonogiri tengah getol menggelar patroli sekitar luweng atau sumur dalam sebagai drainase alami di wilayah perbukitan sisi selatan.

“Teman-teman termasuk para relawan sudah kami perintahkan untuk mengintensifkan pantauan di sekitar luweng, terutama mulut luweng. Ini untuk mencegah supaya tidak terjadi sumbatan di aliran luweng yang berdampak pada genangan banjir,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, Jumat (19/2/2021).

Baca Juga :  Resep Opor Ayam Gurih, Hidangan Istimewa untuk Lebaran 2024

Menurut dia ada ratusan luweng tersebar di wilayah Wonogiri selatan. Meliputi Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Eromoko, Giriwoyo, Manyaran, dan Giritontro. Sekitar 40-an di antaranya tergolong besar.

Sebagian mulut luweng sudah diberi penyaring sampah dari anyaman besi. Namun sebagian lagi belum dipasangi.

“Yang dicek adalah semua mulut luweng, terutama yang berpotensi rawan terjadi sumbatan. Sementara secara bertahap melalui pemerintah desa mulut luweng dipasangi penyaring semua,” beber Bambang.

Mantan Camat Selogiri ini menerangkan, mulut luweng harus bersih dari segala sumbatan. Misalnya sampah, daun dan ranting kering, batu, tanah, dan sejenisnya. Secara prinsip, luweng merupakan aliran pembuangan air yang tercipta secara alami.

Baca Juga :  Mulai 2024 Anggota DPRD Tak Boleh Ikut Studi Banding Lagi

Ketika mengalami penyumbatan aliran air, tanah, sampah, daun dan ranting kering menyumbat luweng. Akibatnya air tidak bisa mengalir lancar dan bahkan menggenang di sekitarnya.

Terpisah, Camat Pracimantoro, Warsito, berujar, banjir akibat genangan air hujan yang tak bisa mengalir lantaran luweng tersumbat, masih berpotensi terjadi lagi di wilayah Kecamatan Pracimantoro. Pasalnya kendati telah dilakukan pembersihan secara kontinyu, air yang datang kadang membawa serta material penyumbat.

“Keberadaan luweng yang tersumbat itu beberapa kali menyebabkan genangan banjir,” jelas dia. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com