JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Sosok Ustaz Ahmad Sukina : Menjadi Murid Pertama Pendiri MTA Abdullah Thufail (Bagian 2)

Ustaz Ahmad Sukina. Foto: Dok
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Suatu ketika, Drs Ahmad Sukina pernah mengatakan, Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) pada awal-awalnya dulu hanyalah berupa kelompok pengajian kecil.

“Saya termasuk murid MTA yang pertama. Pengajian-pengajian MTA sudah ada sejak tahun 1972 silam,” kisahnya suatu ketika kepada Joglosemar.

Pendirian MTA kala itu tak lepas dari kondisi umat Islam pada akhir dekade 60-an dan awal dekade 70-an. Sampai pada waktu itu, umat Islam yang telah berjuang sejak zaman Belanda untuk melakukan emansipasi, baik secara politik, ekonomi, maupun kultural, justru semakin terpinggirkan.

Adalah seorang ustaz Abdullah Thufail Saputra. Beliau seorang mubalig yang juga berprofesi sebagai pedagang, melihat bahwa kondisi umat Islam di Indonesia yang kurang memahami Alquran.

Ustaz Abdullah Thufail yakin umat Islam Indonesia hanya akan dapat melakukan emansipasi di segala bidang, bila mereka mau kembali ke Al-Qur’an.

Demikianlah, maka Ustaz Abdullah Thufail Saputra pun mendirikan MTA sebagai rintisan untuk mengajak umat Islam kembali ke Alquran.

Baca Juga :  Berita Duka, Politisi Senior PKS Quatly Abdulkadir Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini 

Sejak itulah, Ahmad Sukina setia mengikuti pengajian-pengajian dari Ustaz Abdullah Thufail Saputra. Bahkan, boleh dikatakan Sukina memiliki kedekatan dengan sang Ustaz.

Begitu setianya Sukina, sampai-sampai dia tidak pernah absen dari pengajian dan jadwal khotbah Ustaz Abdullah Thufail Saputra.

Bahkan setelah pengajiannya selesai, ia sering berbincang banyak hal dengannya. Ia baru akan pulang ketika Ustaz Abdullah sudah pulang lebih dulu.

Sampai akhirnya tanggal 14 September 1993, Ustaz Abdullah Thufail wafat. Sebagai orang dekatnya, Ahmad Sakina ikut mengurus jenazah sang Ustaz.

Sementara itu, pada saat yang bersamaan sejumlah perwakilan MTA bermusyawarah memilih pengganti Ustaz Abdullah Thufail.

Saat musyawarah berlangsung, Ustaz Sukina pun lantas dipanggil ke dalam musyawarah tersebut. Dan tanpa diduga-duga, seluruh pimpinan perwakilan MTA mengangkatnya sebagai pengganti Ustaz Abdullah Thufail Saputra.

Sukina pernah mengatakan, awalnya sungguh berat mengemban amanah sebesar itu. Terlebih lagi, hambatan demi hambatan terus bermunculan ketia ia mulai memegang kendali MTA.

Baca Juga :  Mangkunegara X Jadi Salah Satu Calon Walikota Solo Paling Dominan, Gibran Sebut Akan Ada Kejutan

“Namun dengan penuh kesabaran dan istiqamah kami bersama-sama mendakwahkan ajaran agama Islam ke masyarakat luas,” kisahnya.

Syiar Islam di bawah pimpinan Ahmad Sukina tidak hanya dikumandangkan di pengajian-pengajian regional saja. Tetapi juga memanfaatkan media cetak, elektronik, teknologi informasi website, radio, video streaming, dan lain sebagainya.

Bahkan, untuk mendukung dakwahnya, MTA menyewa satelit yang setiap bulannya harus membayar biaya sewa sebesar Rp 23 juta. Sebelum ada kenaikan, biaya sewa sebesar Rp 15 juta.

“Untuk kepentingan dakwah tidak ada harga mahal,” kata Sukina ketika itu.

Kesungguhan dan totalitas yang ditunjukkan Ustaz Sukina itupun membuahkan hasil. Tidak sedikit orang yang terketuk hatinya, terharu dan selanjutnya ingin mengamalkan Al-Qur’an dan Sunah Nabi Muhammad SAW. Suhamdani/Diolah dari dokumen Joglosemar

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com