JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Trauma Warganya  Meninggal Positif Covid-19, Warga Klegen, Colomadu Iuran Swadaya Demi Antisipasi  Klaster Baru

Foto: Beni Indra
   
Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pandemi Covid-19, pada sisi yang lain justru meningkatkan rasa solidaritas antarwarga dan keikhlasan untuk kepentingan bersama.

Setidaknya, hal itu ditunjukkan oleh warga Dusun Klegen RT 05/08 Desa Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar. Lantaran trauma setelah delapan warganya positif Covid-19 dan satu di antaranya meninggal dunia, warga setempat tergugah melakukan iuran guna melakukan pencegahan Covid-19.

Ketua RW 08 Dusun Klegen, Sudarsono (62) menjelaskan, warganya rela mengumpulkan uang hasil iuran sebesar Rp 5 juta untuk membeli sarana prasana semprot disinfektan.

Selain itu,  jelas Sudarsono, setiap hari minggu warga rela iuran terkumpul sebesar Rp 250.000 guna membeli bahan disinfektan untuk disemprotkan secara rutin dengan mobil keliling.

Dia mengatakan, semua anggaran kebutuhan tersebut, termasuk biaya untuk bahan dasar desinfektan sebesar Rp 1 juta per bulan berasal dari iuran  warga.

Menurut Sudarsono, iuran warga yang terwadahi dalam  Jas RW itu disepakati untuk membeli peralatan semprot sekitar Rp 5 juta beserta disinfektan.

“Memang di Klegen sempat ada delapan warga terkena Covid-19 dan satu orang meninggal dunia. Maka agar tak ada lagi korban, warga pecah celengan kas desa untuk program penyemprotan rutin tiap hari Minggu,” ujarnya.

Dengan begitu, setiap minggu hampir 400 rumah yang ada di Desa Klegen disemprot secara  rutin menggunakan mobil  keliling. Sudah dua bulan penyemprotan berlangsung sudah selama dua bulan setelah ada warga yang meninggal dunia.

Sementara itu,  tokoh masyarakat setempat Ipung (53) mengatakan, tindakan yang dilakukan warga tersebut bertujuan untuk mencegah agar jangan sampai muncul klaster baru.

“Mengingat di kawasan Colomadu banyak perumahan, banyak kost-kostan serta pemukiman padat sehingga antisipasi itu menjadi sangat penting,” ungkapnya.

Menurut Ipung, penyemprotan rutin setap hari minggu itu dilakukan secara konsisten tiap pagi dan petugasnya dilakukan secara bergilir. Adapun sasaran penyemprotan adalah seluruh rumah warga yang jumlah penduduknya hampir 950 orang.

Bahkan, anggaran penyemprotan rutin itu dari kas RW hasil iuran warga serta  dari sumbangan sejumlah warga.

“Sistem inilah yang sangat tepat pada program PPKM Micro yang mana ujung tombak pelaku pencegahan Covid-19 terletak di RT/RW dan pihak desa,” ujarnya. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com