JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi Presiden Joko Widodo berjalan di tengah persawahan saat turun hujan menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam berjalan sendiri membawa payung berwarna biru tua dan agak gelap.
Ia berjalan di antara hamparan padi yang masih hijau dengan sesekali melambaikan tangan ke arah warga yang juga tampak berdiri menunggu di tengah area persawahan.
Cuaca saat itu pun tampak cukup deras. Terlihat dari butiran air hujan yang turun cukup sering. Langit pun terlihat diselimuti awan mendung berwarna abu-abu.
Presiden Jokowi kemudian sampai di dekat sebuah objek berwarna biru terang sebelum kemudian berhenti. Tak berapa lama kemudian terlihat beberapa orang yang menyusulnya, diikuti dengan warga yang juga mulai mendekati tempat Presiden Jokowi berdiri.
Setelah video tersebut beredar, netizen pun ramai berkomentar. Ada yang menyoroti aksi Presiden Jokowi membawa payung sendirian di tengah sawah, hingga ada yang mempertanyakan keberadaan Pasukan Pengamanan Presiden alias Paspampres, yang seharusnya selalu berada di sekeliling orang nomor satu di Indonesia itu.
Terkait video viral tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan, peristiwa itu terjadi saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (23/2/2021).
Bey mengatakan, semula Presiden Jokowi ingin melihat pompa air berwarna biru yang ada di tengah sawah.
“Presiden tetap ingin melihat langsung pompa air itu karena merupakan kunci untuk food estate di lokasi tersebut. Presiden mau ke situ untuk memastikan pompa berfungsi. Karena kita ketahui bahwa Presiden kalau mengecek itu selalu detail,” kata Bey kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).
Bey menambahkan, sebenarnya perangkat kepresidenan sudah mengingatkan agar Jokowi tak ke sana karena kondisi hujan deras. Namun, Presiden Jokowi tetap ingin ke lokasi pompa air karena ada masyarakat yang menunggu di ujung.
“Mereka memanggil-manggil dan telah menunggu lama serta hujan-hujanan. Jadi Presiden ingin menyapa dari jarak yang relatif lebih dekat,” kata Bey.
Meski begitu, Bey menegaskan, bahwa Paspampres sebenarnya tetap berada dekat dengan Presiden Jokowi. “Paspampres ada, tapi tidak bisa lebih dahulu berjalan, karena jalannya hanya untuk satu orang. Kalau Paspampres lebih dahulu, maka Presiden nggak bisa sampai ke tempat paling ujung,” kata Bey.