JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kudeta KLB Moeldoko Ditolak, Demokrat Sragen Langsung Sujud Syukur dan Doa Bersama Ratusan Santri. Mualim Sebut Sejak Awal Tak Pernah Goyah, Siap Langsung Gas Poll Konsolidasi Hingga Bawah!

Para pimpinan dan pengasuh Ponpes Ajisaka di Majenang, Sukodono, Sragen bersama Wakil Ketua DPC Demokrat Sragen, Mualim Sugiyono saat menggelar doa bersama usai pemerintah memutuskan menolak Demokrat kubu KLB Moeldoko, Rabu (31/3/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Keputusan Kemenkumham menolak permohonan dari Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB) kubu Moeldoko disambut gegap gempita oleh segenap jajaran pendukung Demokrat Kubu AHY.

Tak hanya di skala pusat, di Sragen aroma syukur itu juga menyeruak bersamaan dengan keputusan pemerintah menolak Demokrat kubu KLB Moeldoko.

Sebagai wujud syukur, bahkan DPC Demokrat Sragen menggelar sujud syukur dan doa bersama ratusan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Anna’im Aji Saka, Desa Majenang, Kecamatan Sukodono, Rabu (31/3/2021).

Selain para santri dan orangtua mereka, doa bersama itu juga dihadiri langsung pimpinan Ponpes KH Suram Mustofa dan Ketua Yayasan Ponpes Ajisaka sekaligus Wakil Ketua DPC Demokrat Sragen, Mualim Sugiyono.

Mualim mengatakan acara diawali dengan khataman Alquran oleh 41 santri. Kemudian dilanjutkan doa bersama yang dipimpin KH Suram Mustofa.

“Kami mewakili Demokrat Kabupaten Sragen yang pertama menyampaikan terimakasih kepada pemerintah melalui Kemenkumham yang menolak permohonan dari Kubu KLB. Dengan begitu kubu KLB Deli Serdang tidak disahkan dan berarti Partai Demokrat yang sah tetap yang dipimpin AHY,” papar Mualim di sela acara.

Acara syukur dan doa bersama sengaja digelar di Ponpes Ajisaka karena Ponpes itu memiliki catatan historis yang lekat dengan Partai Demokrat.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Selain pimpinan Ponpesnya juga sesepuh Demokrat dan dirinya Ketua Yayasan Ponpes, di Ponpes itu juga pernah menjadi saksi dan dikunjungi petinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) pada 2014 silam.

Tak pelak, kabar penolakan kubu Moeldoko oleh Kemenkumham tadi pagi, turut menggerakkan aura emosional bagi jajaran pondok.

“Tadi setelah mendengar keputusan pemerintah menolak kubu KLB, kita langsung berinisiatif mengadakan sujud syukur. Ya sebagai wujud asa syukur dan senang bahwa Demokrat yang sah ya yang dipimpin Mas AHY dan Pak SBY,” terang Mualim.

Mualim Sugiyono menyampaikan, acara itu sebagai bentuk rasa syukur karena pemerintah sudah menolak KLB Demokrat.

“Untuk itu kami adakan doa bersama,” katanya, Rabu (31/3/2021).

Sebelum acara doa bersama, pihaknya mengadakan khataman Al Quran yang diikuti 41 santri.

“Lalu ada sujud syukur serta doa bersama yang diikuti para santri yang dipimpin pengasuh ponpes KH. Suram Musthofa,” paparnya.

Menurutnya, selain sebagai bentuk rasa syukur atas penolakan KLB Demokrat kubu Moeldoko, acara itu juga menunjukkan bahwa Partai Demokrat adalah partai yang nasionalis religius.

Baca Juga :  Patroli Presisi Polres Sragen Jaga Keamanan Kantor KPU dan Bawaslu Jelang Penetapan Presiden Terpilih 2024

“Sesuai dengan semboyan partai kami yaitu nasionalis religius,” terangnya.

Loyal Sejak Awal

Lebih lanjut, legislator Sragen asal Tanggan, Gesi itu menyampaikan sejak awal adanya isu KLB, dirinya sudah selalu mengatakan bahwa Sragen tidak akan terpengaruh.

Meski ada riuh isu kudeta secara nasional, ia selalu menegaskan jika Demokrat sragen tetap kukuh dan utuh terhadap Demokrat yang dipimpin Ketum AHY.

Terlebih, baginya yang sejak awal ikut merintis dan mendirikan Demokrat di Sragen, sangat memahami riwayat dan sejarah pendirian Demokrat yang tak lepas dari ketokohan figur SBY.

“Beliau memang sosok nasionalis religius. Bagi saya, Ketum AHY adalah yang sah dan konstitusional. Makanya Demokrat Sragen tetap loyal dan tak tergoyahkan,” tuturnya.

Mualim Sugiyono (kiri) didampingi kader Demokrat, Suyadi Kurniawan. Foto/Wardoyo

Sekretaris Fraksi Demokrat itu menambahkan sangat bersyukur bahwa keputusan pemerintah akhirnya menolak versi KLB. Menurutnya keputusan itu sudah tepat, benar dan sangat adil.

Atas keputusan itu, Demokrat Sragen akan lebih intensif dan kembali meningkatkan konsolidasi pengurus dari tingkat bawah hingga atas.

“Kita akan gas poll konsolidasi pengurus hingga di tingkat bawah. Dengan ini kami juga makin semangat lagi dalam memperjuangkan aspirasi rakyat untuk membesarkan partai Demokrat di Sragen,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com