JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Awas, Air Sumur di Jenar Sragen Tak Layak Konsumsi. Kandungan Logamnya Sampai 3.000, PDAM Mulai Genjot Penetrasi Layanan

Direktur PDAM Sragen, Supardi didampingi Dirtek dan Dirum. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di wilayah Kecamatan Jenar, Sragen agaknya harus waspada dengan sumber air sumur setempat. Pasalnya hasil penelitian dari Perumda PDAM Sragen menunjukkan fakta mencengangkan.

Tenyata kandungan logam air sumur di wilayah tersebut jauh melampaui ambang batas kelayakan.

Hal itu disampaikan Direktur PDAM Sragen, Supardi saat menggelar media gathering dengan awak pers di Sragen, Selasa (6/4/2021).

Supardi menyampaikan hasil survei dari tim teknis PDAM menunjukkan bahwa air Pamsimas di Jenar memang tidak layak dari aspek kesehatan. Kandungan beberapa logam dalam air di wilayah tersebut cukup tinggi dan melebihi ambang batas.

“Saya pas ke sana (Jenar), memang ada air Pamsimas tapi tidakayak dikonsumsi. Kandungan logam Fe (besi), Mn (mangaan) dan kapurnya sangat tinggi. Bahkan ada yang satu sumur itu kandungannya 3.000, padahal ketentuan ambang kesehatan hanya 500,” paparnya didampingi Dirtek, Samuel Rudhianto dan Dirum Handoko.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Supardi menguraikan dari pantauannya, hampir semua keran Pamsimas di wilayah itu juga dipasangi saringan dari kain atau kaos kaki.

Menurutnya hal itu tidak cukup untuk menekan kandungan logam tersebut. Padahal secara jangka panjang jika dikonsumsi terus menerus, air dengan kandungan logam tinggi itu akan merusak organ tubuh.

“Untuk ngocor tanaman nggak bisa subur. Karena air di sana itu asin dan payau,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menguraikan atas kondisi itu, Jenar memang menjadi salah satu kecamatan prioritas untuk penetrasi layanan PDAM.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Menurutnya program pengembangan layanan di Jenar, dimulai tahun lalu dan hampir 2.000 sambungan rumah (SR) hingga kini siap dilayani.

Jenar menjadi satu dari tiga kecamatan yang belum terlayani di antara 20 kecamatan di Sragen. Dua kecamatan tersisa adalah Jenar, Miri, dan Tangen.

“Sampai saat ini, jumlah sambungan kita sudah 67.934 SR. Terbanyak di Soloraya. Solo saja hanya sekitar 57.000 SR,” katanya.

Perluasan layanan itu juga bagian untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Ia menyebut tiap bulan jumlah pelanggan terus bertambah meski ada juga yang berkurang karena kehadiran Pamsimas dan Pamswadaya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com