JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Sebanyak 10 Warga Desa Jati, Jaten, Karanganyar Terpapar Covid-19 dan Jalani Isolasi Mandiri

Ilustrasi virus corona. Pixabay
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARMEWS.COM – Sebanyak 10 warga Desa Jati, Kecematan Jaten, Karanganyar terpapar Covid-19 pada pekan lalu, atau saat awal puasa.

Dugaan sementara, penyebaran Covid-19 itu terjadi pada saat shalat tarawih di sebuah Masjid Dusun  Pundungrejo Desa Jati.

Saat itu, ada jamaah yang saat sholat tarawih sering batuk-batuk, lalu keesokan harinya warga yang lain juga mengalami batuk lazimnya gejala Covid-19.

Tak pelak, karena diawali adanya jamaah sholat tarawih yang sering batuk itu sebagai biang keladi 10 warga jamaah lainnya terpapar Covid-19.

Akhirnya, heboh kabar tersebut mendorong Pemdes Jati melapor ke Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar untuk dilakukan tes swab  kepada warga yang saat itu berjamaah sholat tarawih di masjid Desa Pundungrejo tersebut.

Kadus Banaran Desa Jati, Jaten, Sumaryoto (50) membenarkan kejadian tersebut. Dan hasilnya, sebanyak 10 warga desa dinyatakan terpapar Covid-19.

“Yang jelas hasil test swab yang dilakukan oleh Puskesmas Jaten diketahui sebanyak 10 warga terpapar Covid-19,” ujarnya saat dihubungi  JOGLOSEMARNEWS, Minggu (25/4/3021).

Adapun dari sebanyak 10 warga yang terpapar Covid-19 tersebut, enam orang di antaranya menjalani isolasi mandiri dirumahnya, sedangkan empat orang lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

“Yang enam orang warga  masih menjalani isolasi mandiri dirumah masing-masing, sedang yang empat  orang dirawat di RSUD Karanganyar,” ungkapnya.

Menurut Sumaryoto, sejak kejadian itu akhirnya terdapat sejumlah masjid yang terpaksa ditutup guna mencegah penularan lebih lanjut.

Sedangkan kepada enam  warga yang menjalani isolasi mandiri terus diawasi oleh warga lain.

Untuk kebutuhan logistik sudah dicukupi dari program Jogotonggo.

“Secara umum situasi sudah terkendali karena Pemdes siaga mencukupi kebutuhan logistik mengingat enam orang itu isolasi total sama sekali tidak keluar rumah,” ujarnya.

Selain itu lanjut Sumaryoto, pengawasan ketat dilakukan terhadap hilir mudik arus masuk warga terutama jika terdapat warga pendatang yang mau masuk ke Desa Jati dengan harapan tidak terjadi klaster penyebaran covid. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com