JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Terkuak, Misteri Badai Covid-19 yang Merenggut 3 Guru SMAN 1 Gondang Sragen Ternyata Bermula dari Njagong Luar Kota. Satu Mobil 6 Orang Positif Semua, Lalu Beruntun Menular

Ilustrasi pemakaman pasien PDP Corona. Foto/Humas Polda Jateng
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri rentetan kematian 3 guru di SMAN 1 Gondang Sragen akibat terpapar covid-19 beberapa hari terakhir akhirnya terkuak.

Hasil tracking dari Pemkab Sragen melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) mendapati kasus positif covid-19 yang berjangkit hingga merenggut nyawa 3 tenaga pendidik itu berawal dari njagong alias menghadiri undangan hajatan.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto mengatakan insiden kasus covid-19 di SMAN 1 Gondang bermula dari salah satu guru perempuan yang melakukan perjalanan luar kota untuk keperluan menghadiri hajatan.

Guru perempuan itu njagong bersama enam orang sekeluarga dengan menaiki satu mobil pada akhir Maret 2021 lalu. Usai pulang dari njagong, sang guru itu mendadak merasakan gejala tidak enak badan.

Karena kondisi itu, ia kemudian memeriksakan diri ke faskes disertai swab antigen. Hasil awal menunjukkan dia reaktif.

“Lalu dilanjutkan uji swab PCR 30 Maret 2021 dan hasilnya dia dinyatakan positif terkonfirmasi covid-19,” paparnya kepasa wartawan, Sabtu (17/4/2021).

Menyusul hasil positif itu, kemudian dilakukan tracing terhadap semua keluarga yang bersama satu mobil saat njagong.

Termasuk orang yang kontak erat dengan guru itu sepulang njagong. Hasilnya, lima orang yang ikut njagong itu semuanya dinyatakan positif terkonfirmasi.

“Termasuk suami dan anaknya juga ikut diswab. Yang anaknya positif tapi suaminya negatif,” terangnya.

Kepala DKK Sragen, Hargiyanto menambahkan tim kemudian melanjutkan tracing terhadap orang yang kontak erat dan dekat dengan pasien.

Tracing terakhir dilakukan pada 5 April dan hasilnya ada tambahan 3 orang yang kembali dinyatakan positif. Tracing berlanjut dari tiga kasus itu dan hasilnya menunjukkan tiga orang kembali kedapatan positif.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Mereka kemudian menjalani karantina mandiri di Technopark Sragen. Dalam perkembangannya, dua guru rekan pasien itu kemudian meninggal dunia.

“Sisanya masih menjalani isolasi mandiri di Technopark,” imbuhnya.

Sementara data yang dihimpun, hingga hari ini, Sabtu (17/4/2021) total sudah 3 orang pengajar di SMAN tersebut yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19.

Menyusul 2 guru meninggal positif terpapar beberapa hari lalu, satu guru kembali dilaporkan meninggal dunia tadi malam, Jumat (16/4/2021).

Guru tersebut diketahui berinisial SS (58) asal Gondang Sragen. Guru perempuan itu dilaporkan mengembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Hasil swab menunjukkan guru paruh baya itu juga meninggal positif terkonfirmasi covid-19.

Kabar itu dibenarkan Kepala UPTD Puskesmas Gondang, dr Dedi Aris Saputro. Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia membenarkan tambahan satu guru di SMAN 1 Gondang yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19.

“Iya benar. Ada satu lagi guru yang meninggal dunia. Meninggalnya tadi malam, sempat dirawat di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Hasil swabnya positif,” paparnya Sabtu (17/4/2021).

Dedi menyampaikan almarhumah sudah dimakamkan di pemakaman umum wilayah setempat dengan menerapkan protokol covid-19. Perihal ada tidaknya penyakit penyerta, ia mengaku sejauh ini belum ada informasi terkait penyakit penyerta yang dimiliki oleh Bu Guru SS.

“Sejauh ini belum ada informasi penyakit penyerta. Yang jelas hasil swab positif covid-19,” tukasnya.

Kematian Bu Guru SS menambah panjang daftar guru SMAN 1 Gondang yang meninggal dunia terpapar covid-19. Sebelumnya dua orang rekannya sesama guru sudah terlebih dahulu meninggal juga dengan diagnosa positif covid-19.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Kedua guru itu diketahui berinisial Bu T dan Pak IC. Keduanya meninggal secara beruntun beberapa hari lalu.

Rentetan virus Covid-19 kemudian menyebar ke rekan guru lainnya. Hasil tracing mencatat ada 7 guru dan karyawan yang kemudian ikut tertular covid-19 dan saat ini masih menjalani isolasi mandiri.

Dedi menambahkan pihak Puskesmas sudah melakukan tracing terkait rentetan kematian 3 guru tersebut. Hasilnya, sebanyak 7 guru dan karyawan di SMAN tersebut ikut tertular dan dinyatakan positif.

“Sejauh ini hanya 7 orang guru dan karyawan yang terlacak positif. Mudah-mudahan nggak bertambah lagi dan segera mereda,” tandasnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VI Jateng, Suratno sebelumnya mengatakan atas kasus kematian 2 guru itu, pihaknya langsung bertindak dengan memanggil Kepala SMAN 1 Gondang Sragen.

Pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kecamatan dan Puskesmas setempat untuk melakukan tindaklanjut.

“Sekolah sementara ditutup selama 14 hari ke depan. Kemudian semua ruangan dan lingkungan sekolah juga sudah disemprot desinfektan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (16/4/2021).

Suratno menguraikan pihaknya sudah menginstruksikan semua kegiatan pelayanan dan belajar mengajar siswa ditiadakan serta tetap dilakukan secara daring.

Semua kegiatan dihentikan, guru dan karyawan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Kecuali petugas keamanan dan petugas kebersihan.

“Pelayanan dan belajar mengajar kembali dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ),” terangnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com