SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen meminta pihak sekolah meniadakan segala bentuk kegiatan perayaan atau rapat yang melibatkan banyak orang.
Larangan itu dilontarkan menyusul merebaknya kasus penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah beberapa waktu terakhir.
Saat ini ada 3 sekolah di Gemolong yang menjadi klaster baru dengan sedikitnya 34 guru karyawan positif terpapar. Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi mengaku kaget dengan temuan 3 sekolah jadi klaster covid-19 itu.
Menurutnya sebenarnya selama ini, Sragen sudah menerapkan pembelajaran secara online atau daring. Pun dengan kegiatan pelepasan siswa yang lulus, juga digelar virtual.
“Tidak ada pembelajaran. Kan semua pembelajaran daring,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (25/6/2021).
Suwardi menguraikan atas temuan 3 sekolah di Gemolong menjadi klaster, pihaknya meminta agar sekolah meniadakan kegiatan rapat guru atau kegiatan yang menghadirkan orang banyak.
“Wisuda pelepasan pun sudah kamu arahkan semua lewat virtual. Kalaupun ada yang hadir ya sedikit saja dan prokes benar-benar dijaga,” tukasnya.
Terkait penyebaran covid-19 di MIN 4 Sragen atau MIN Gemolong yang terjadi karena ada perayaan pelepasan di sekolah dan guru-guru selfie bareng, ia menyebut seharusnya memang tidak boleh.
“Sejak awal sudah kami sampaikan pelepasan siswa cukup virtual saja,” tandasnya.
Wacana Tatap Muka
Dengan situasi Sragen zona merah, pihaknya belum bisa memastikan apakah tahun ajaran baru 2021/2022 mendatang bisa digelar pembelajaran tatap muka seperti wacana pemerintah pusat.
“Kami menunggu instruksi lebih lanjut. Kan ini masih ada sekitar satu bulan. Nanti bagaimana, melihat perkembangan dan kebijakan dari atas saja,” tandasnya.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com