JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Mengingatkan, Kawasan Karst Wonogiri Selatan Berpotensi Runtuh Ketika Digoyang Gempa Bumi, Jadi Tak Hanya Ancaman Tsunami

Bentangan bukit karst di pantai Sembukan Paranggupito Wonogiri. JSNews. Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — BMKG telah merilis adanya potensi gempa bumi yang memicu terjadinya tsunami hingga 29 meter di laut selatan Jatim. Ini menjadi peringatan bagi warga Wonogiri mengingat lokasinya yang berbatasan dengan Jatim dan bersinggungan dengan laut selatan.

Ternyata selain tsunami ada ancaman lain yang juga bisa dipicu gempa bumi. Ini sebagaimana telah disampaikan BMKG ketika berkunjung ke Wonogiri beberapa waktu lalu.

Ancaman itu yakni wilayah karst yang rawan runtuh ketika diguncang bencana gempa bumi. Untuk diketahui sebagian wilayah Wonogiri adalah bentang alam karst.

Kala itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan, pihaknya berkunjung ke Wonogiri untuk menguatkan mitigasi bencana khususnya bencana gempa bumi dan tsunami. Dia mengakui bahwa bentang karst Pegunungan Seribu yang melintasi Wonogiri memiliki ekosistem yang menurutnya sangat unik.

Baca Juga :  23 Orang Meninggal Selama Lebaran 2024

“Wilayah ini rentan terhadap potensi gempa bumi dan tsunami,” tandas dia.

Menurut dia aktivitas kegempaan yang dicatat BMKG belakangan ini meningkat dibandingkan data rata-rata di tahun lalu di beberapa wilayah di Indonesia. Wilayah-wilayah itu yakni Aceh, Nias, Bengkulu, Lampung, Selatan Banten, Selatan Jawa Barat dan Selatan Jawa Tengah di sekitar Wonogiri dan Pacitan Jawa Timur.

“Di Samudra Hindia kami mencatat peningkatan kejadian gempa-gempa yang kekuatannya mencapai magnitudo 5,” kata dia.

Menurut dia, disepanjang selatan Wonogiri, terdapat sejumlah infrastruktur yang strategis misalnya jalan lintas selatan. Dimana jalan itu menjadi jalur penghubung pulau Jawa di bagian selatan.

Dwikorita menyebut, belajar dari kejadian-kejadian yang sudah pernah terjadi. Gempa-gempa besar tidak seketika terjadi, namun diawali oleh gempa-gempa kecil.

Baca Juga :  Kebakaran di POM Bensin Ngadirojo Wonogiri, 1 Sedan Honda Civic Ludes

“Kita tidak berdoa untuk menunggu gempa besar, tapi ini langkah mitigasi, mengantisipasi dan menyiapkan apabila terjadi gempa yang merusak dengan kekuatan 6 ke atas. Karena pada 1840-an, pernah terjadi gempa bumi di zona ini dengan kekuatan sekitar 8, 7,” papar dia.

Pihaknya menekankan kesiapsiagaan masyarakat dan wilayah karst yang diatasnya terdapat infrastruktur vital itu. Sehingga, perlu dilakukan kajian dan mitigasi. Agar bencana yang nantinya timbul tidak menimbulkan kerugian materiil dan jiwa.

Sementara, Sekda Wonogiri Haryono menuturkan, gempa di kawasan karst yang rawan runtuh saat digoyang gempa kuat harus dilakukan mitigasi dan kajian. Pihaknya juga diminta untuk memetakan kawasan karst yang rawan runtuh ketika terjadi gempa bumi. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com