JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Astagfirullah, 3 Hari 66 Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Sragen, DPRD Sragen Desak Pemkab Segera Tambah Kamar. Sebagian Meninggal Saat Antri Kamar ICU

Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto dan Ketua FPKB, Faturrohman saat menggelar klarifikasi di RSUD Sragen. Foto/JSnews

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – DPRD Sragen meminta Pemkab segera menambah kapasitas ruangan ICU di rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19.

Desakan itu dilontarkan menyusul tingginya angka kematian pasien Covid-19 yang meninggal akibat tidak tertampung di ruangan ICU karena penuh.

Banyaknya antrian pasien dengan kondisi parah, juga menjadi alasan penambahan ruang ICU dinilai sangat mendesak saat ini.

“Yang pertama solusinya harus segera nambah ruangan ICU baru dan kamar perawatan. Kalau nggak gitu, akan makin banyak korban meninggal antri kamar karena nggak segera tertangani secara intensif,” papar anggota DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto, Sabtu (10/7/2021).

Untuk menekan fatalitas dan jatuhnya banyak korban, Bambang juga meminta petugas Puskesmas proaktif untuk mendata warga sakit bergejala mengarah Covid-19 yang isoman di rumah.

Jika di rumah sakit tidak tertampung, mereka diharapkan bisa dirawat di Puskesmas sehingga akan lebih terkontrol obatnya. Ia juga meminta warga proaktif melakukan pemeriksaan swab dan mau dirawat ketika sudah merasakan gejala agak berat.

Baca Juga :  Usai Curi TV LED di Rumah Warga Singopadu Sidoharjo Sragen, 3 Orang Residivis Ditangkap Polisi

Sebab jika dibiarkan dan menganggap hanya sakit biasa, ternyata kemudian Covid-19 maka hal itu justru akan merugikan karena menulari keluarga dan warga sekitarnya yang sudah terlanjur kontak erat.

“Kami menyadari mungkin keterbatasan tenaga medis dan sebagainya. Dan kami acungi jempol perjuangan para tenaga medis yang sudah all out. Tapi dengan fakta kematian makin banyak dan antrian di ICU meninggal itu juga tidak bisa dikesampingkan. Ini sudah misi kemanusiaan. Harapan kami semua stake holder bergerak, masyarakat juga proaktif,” tandasnya.

Legislator asal Gondang itu mengaku prihatin dengan rentetan kematian pasien Covid-19 di Sragen dalam beberapa hari terakhir.

Ia mencatat sudah puluhan pasien meninggal di rumah sakit dan isoman di rumah karena tidak tertampung dalam dua hari terakhir, Jumat dan Sabtu (10/7/2021).

“Kemarin (Kamis, 8/7/2021) saja yang meninggal di RSUD Sragen ada sekitar 22 pasien. Jumat jam 18.00 WIB di kamar mayat ada 18, di IGD 5 dan ICU kalau enggak salah 4. Sekitar 27 jenazah sehari itu. Lalu Sabtu 17 jenazah lagi sampai petang. Ini nggak boleh dibiarkan, harus segera ada penanganan,” tukasnya.

Baca Juga :  Polisi Tangkap Komplotan Residivis Pembobol Rumah Warga Desa Singopadu Sidoharjo Sragen: Pelaku Bawa Barang Berharga Milik Korban

Jika dijumlah, dalam tiga hari itu, di RSUD Sragen saja total ada 66 pasien meninggal. Jumlah itu belum ditambah dengan kematian di rumah sakit lain wilayah Sragen dan yang dirawat di rumah sakit luar Sragen utamanya di Solo.

“Bayangkan, dari RSUD saja sebanyak itu. Belum ditambah yang lainnya,” tandasnya.

Terpisah, Kepala DKK Sragen, Hargiyanto menyampaikan sejauh ini semua sudah berupaya maksimal. Untuk mengatasi lonjakan pasien, penambahan kapasitas tempat tidur di rumah sakit sudah dilakukan dan bertahap akan ditambah.

“Untuk kamar nanti bertahap akan ditambah,” ujarnya.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com