JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Ini Penyebab Gadis Yatim Piatu Tidak Jadi Diisolasi di Fasilitas Desa Bulurejo Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri, Warga Sebut Terlalu Dekat dengan Pemukiman

PKD yang awalnya dijadikan fasilitas isolasi mandiri Desa Bulurejo Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri. Foto : istimewa
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM
Sebelumnya, viral berita soal Yn (23), seorang gadis yatim piatu di Desa Bulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri yang harus berpindah-pindah tempat isolasi mandiri (isoman). Ada oknum guru yang dikabarkan menolak Yn menjalani isoman di fasilitas desa. Hingga akhirnya Yn ditampung di rumah bidan desa setempat.

Penyebab penolakan atau keberatan itu akhirnya terungkap. Warga di sekitar fasilitas isoman yang disediakan oleh Pemdes Bulurejo Kecamatan Nguntoronadi keberatan dengan penunjukan lokasi fasilitas isoman di Poliklinik Kesehatan Desa (PKD). Pasalnya terlalu dekat dengan pemukiman hingga memunculkan kekhawatiran potensi penularan.

S, warga Dusun Bolo RT 3 RW 3 Desa Bulurejo menuturkan seluruh warga di sekitar PKD keberatan jika lokasi itu digunakan sebagai fasilitas isoman di Desa Bulurejo. PKD terletak tak jauh dari Kantor Balai Desa Bulurejo.

Dia mengaku diminta oleh warga sekitar untuk mengatakan hal tersebut kepada Kepala Desa Bulurejo. S pun ngudarasa kepada Kades bersama dengan Ketua RT dan salah satu tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga :  Geger Diduga Korban Pembunuhan, Penemuan Kerangka Manusia di Setren Slogohimo Wonogiri, Ada Bekas Terbakar

“Jadi warga banyak yang keberatan, bukan menolak ya, ada alasan dibalik rasa keberatan ini,” kata dia di Balai Desa Bulurejo, Minggu (25/7/2021).

Perempuan yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah di Kecamatan Baturetno ini menjelaskan, alasan keberatan warga PKD dijadikan sebagai fasilitas isoman di antaranya terlalu dekat dengan pemukiman padat penduduk. Padahal, di sekitar PKD juga terdapat sejumlah lansia dan kekhawatiran warga apabila tertular Covid-19. Puluhan warga di sekitar PKD pun menandatangani bukti keberatan.

“Jadi tidak hanya saya (yang keberatan). Saya saat itu membawa aspirasi warga saja. Begitu mas,” jelas S.

M, warga lainnya yang juga berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah di Kecamatan Nguntoronadi merasa tak terima disebut sebagai oknum guru yang menolak Yn menjalani isoman di fasilitas milik desa. Dia yang masih famili dengan S juga pernah terpapar Corona di awal pandemi. Sama dengan M, S juga pernah terpapar Corona di awal munculnya COVID-19.

Baca Juga :  Waduh, Hanya Setengah Bulan Telah Terjadi 564 Kasus Pidana dan 877 Kecelakaan Lalulintas

Sementara itu, Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Bulurejo Asmuri mengiyakan masyarakat sekitar PKD keberatan dengan pemilihan lokasi fasilitas isoman. Masyarakat pun kini berharap ada edukasi yang lebih masif dari pemerintah.

“Alasannya itu tadi, salah satunya karena di sekitar PKD banyak lansia yang rentan kalau terpapar. Sekarang desa juga sudah menyiapkan fasilitas isoman lagi, tapi tidak disana,” kata dia.

Sebagaimana diwartakan, seorang gadis yatim piatu di Wonogiri, Yn diketahui positif terpapar virus Corona. Namun saat menjalani isoman di fasilitas desa, ada warga yang keberatan. Saat ini dia sudah ditampung di sebuah rumah tersendiri dan mendapatkan bantuan makanan untuk menunjang isolasinya. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com