JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Jalani Isolasi Mandiri, 280 Warga Sleman Meninggal Dunia

ilustrasi covid-19 / pixabay
   

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebanyak 280 warga Kabupaten Sleman yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) akibat terpapar Covid-19, akhirnya meninggal dunia.

Demikian setidaknya catatan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sleman. Jumlah tersebut terhitung sampai dengan Selasa (20/7/2021) kemarin.

Menurut data itu dilihat, setiap kapanewon di Sleman, paling tidak ada 1-2 orang yang meninggal saat menjalani isoman.

“Sebagian besar dari mereka yang meninggal di rumah saat isoman itu merasa karena di rumah lebih enak daripada di selter atau rumah sakit (RS),” ungkap Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto kepada Tribunnews, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga :  Selama Libur Lebaran 2024, Terjadi 9 Kecelakaan Laut di Wilayah DIY

Dikatakannya, berdasarkan pengalaman tim lapangan, pasien tidak tahu jika dalam 3-4 hari ke depan mereka akan mengalami perburukan.

Saat isoman, sebagian besar pasien juga tidak dipantau oleh tenaga medis. Sehingga, ketika mereka mengalami perburukan tidak bisa tertolong dengan cepat.

“Pas kondisi buruk, saturasi menurun, oksigen mau cari susah, ya mau tidak mau dirujuk ke RS, tapi ternyata tidak sempat atau RS penuh. Banyak kasusnya yang meninggal tapi tes swab PCR belum keluar, keburu drop kondisinya,” beber Lilik.

Ia mengatakan, dalam sehari, pihaknya bisa memakamkan 10-20 pasien meninggal saat isoman.

“Per 20 Juli 2021 kemarin saja sudah ada 280 orang yang meninggal saat isoman. Mungkin sekarang sudah 300 orang, saya belum cek lagi,” tambahnya.

Baca Juga :  Senggol Motor Saat Mendahului, Pelajar SMP di Kulonprogo Ini Jatuh dan Dihantam Pikap Hingga Tewas

Kondisi semakin sulit ketika pasien yang terpapar itu adalah warga lanjut usia (lansia) yang memiliki komorbid. Lilik tidak menampik, sebagian besar mereka yang meninggal adalah lansia.

Mereka terpapar dari keluarga yang masih keluar rumah dan tidak sadar dirinya pulang membawa virus.

“Ada juga yang tidak tahu kalau terpapar Covid-19, tiba-tiba meninggal. Seperti pasien di Rusunawa Jongke, dia tidak tahu positif Covid-19 dan meninggal. Kami lakukan swab post mortem dan ketahuan dia reaktif,” tandas Lilik.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com