Ngeri, 6 Warga Karanganyar Celaka Akibat Kencing Tikus, 2 Orang Sampai Meninggal Dunia

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus kencing tikus kembali menelan korban jiwa di Karanganyar. Sebanyak enam orang terjangkit dan dua di antaranya meninggal dunia akibat penyakit leptospirosis atau kencing tikus di Bumi Intanpari.

Kedua warga itu meninggal dalam kurun satu semester atau dari Januari sampai Juni 2021.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Karanganyar, Sri Winarno mengatakan sepanjang Januari-Juni 2022, total ada enam orang yang terjangkit Leptospirosis.

Dari jumlah itu, dua diantaranya gagal terselamatkan dan meninggal dunia. Kasus meninggal dunia itu terjadi karena abai sehingga terlambat dalam menyikapi gejala penyakit ini.

“Data itu tercatat mulai pekan pertama sampai pekan ke-27 atau akhir Juni. Enam kasus dengan dua diantaranya meninggal dunia,” paparnya kepada wartawan Minggu (1/8/2021).

Winarno menjelaskan enam kasus leptospirosis dengan dua kematian tersebut tersebar di Kecamatan Gondangrejo, Kebakkramat, Jaten, Tasikmadu dan Colomadu.

Hasil PE mencatat rata-rata penularan dipicu terpercik air seni tikus dan hewan ternak seperti kambing dan sapi yang telah terinfeksi bakteri leptospira.

Selain itu juga disebabkan dari genangan air yang mengandung bakteri tersebut, seperti di area persawahan atau lokasi kandang ternak yang lembab.

Mengenai tingginya tingkat kematian, kebanyakan masyarakat masih abai dengan gejala yang ditimbulkan.

Berdasarkan catatannya, kasus leptospirosis di tahun 2017 sebanyak 7 kasus dengan angka kematian 2 kasus, di tahun 2018 sebanyak 7 kasus dengan angka kematian sama 2 kasus.

Sementara di tahun 2019 meningkat
menjadi 14 kasus dengan angka kematian 4 kasus, dan di tahun 2020 kembali meningkat dengan total 18 kasus dan angka kematian 9 kasus. Wardoyo