JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Tak Banyak Yang Tahu, Greysia Polii Ternyata Pernah Terlibat Skandal Memalukan di Olimpiade London 2012. Sampai Diganjar Kartu Hitam

Greysia Polii/Meiliana Jauhari saat mendapat teguran wasit sebelum diganjar kartu hitam saat melawan ganda Korea di Olimpiade London 2012. Foto/Dok JSnews
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pasangan pebulutangkis ganda putri terbaik Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses menyumbangkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021).

Medali emas satu-satunya untuk kontingen merah putih itu diraih usai keduanya sukses menumbangkan salah satu pasangan terkuat dunia asal China, Chen Qing Chen/Jia Yifan di final dengan skor 21-19, 21-15.

Keberhasilan duo asal Sulawesi itu langsung disambut gegap gempita dan kegembiraan seluruh warga Indonesia. Bahkan Presiden Jokowi langsung melakukan video conference menyampaikan ucapan selamat usai penyerahan medali.

Keberhasilan meraih emas ganda putri itu memang menjadi kebanggaan tersendiri. Selain mengamankan tradisi emas di olimpiade, capaian itu juga memecahkan rekor ganda putri yang bertahan hampir 29 tahun.

Di mana sejak bulutangkis dipertandingkan di olimpiade Barcelona 1992, nomor ganda putri belum pernah sekalipun menyumbang medali emas.

Sementara bagi Greysia, emas di Tokyo ini juga sekaligus menghapus noda hitam yang pernah dialaminya pada Olimpiade London 2012 lalu.

Alih-alih menyumbang medali, kala itu, Greysia yang pernah berpasangan dengan Meiliana Jauhari malah didiskualifikasi akibat skandal dugaan main sabun di partai penyisihan.

Akibatnya, mereka diganjar kartu merah dan harus angkat koper lebih awal. Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , pemberian kartu merah kepada pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari terjadi saat babak penyisihan Olimpiade London 2012.

Saat itu Greysia Polii/Meiliana Jauhari berhadapan dengan Ha Jung Eun/Kim Min Jung dari Korea Selatan.

Baca Juga :  Gibran Pamer Komponen Buatan Perusahaan Anak Muda Indonesia dari Inggris

Disinyalir mengetahui jika pemenang pertandingan di laga tersebut akan bertemu dengan pasangan nomor satu dunia Wang Xiaoli/Yu Yang asal China, kedua pasangan Indonesia dan Korea Selatan tersebut bermain di luar kewajaran.

Sering nyangkut di net, bola keluar dan dimati-matikan membuat mereka terkesan bermain ogah-ogahan demi kalah dari lawannya. Sikap mereka diendus wasit yang menuding mereka sengaja melakukan unfair play.

Dua pasang pasang ganda putri Indonesia dan Korea Selatan yang bermain untuk kalah itu pun akhirnya mendapat kartu merah.

Usai diganjar kartu merah, ternyata kedua pasangan tersebut tidak jera.
Akhirnya wasit memberikan kartu hitam.

Namun, noda hitam itu kini tuntas terbalaskan dengan prestasi manis Greysia 9 tahun kemudian.

Hari ini, ia bersama Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 sukses meraih emas dan mencatatkan sejarah baru.

Mereka memecahkan rekor yang bertahan selama 29 tahun sejak 1992 yang belum pernah berhasil dipecahkan dari sektor ganda putri.

Ya, sejak pertama kali cabang olahraga badminton dipertandingkan di tahun 1992, sektor ganda putri memang belum pernah menyumbangkan medali untuk Indonesia.

Meski berhasil meloloskan wakilnya untuk berlaga di Olimpiade, nomor ganda putri belum sekalipun menorehkan medali.

Tercatat ada ganda putri Lili Tampi/Finarsih, Elisa/Zelin Resiana, Greysia Polii/Meiliana Jauhari hingga Greysia Polii/Nitya Krisinda yang berlaga di setiap olimpiade, semua selalu gagal membawa pulang medali.

Sehingga rekor 29 tahun itu akhirnya berhasil dipecahkan di olimpiade Tokyo 2020 ini.

Baca Juga :  Tim Mahasiswa Arsitektur UMS Raih Juara 3 Event Archworks 8 Competition

Tak heran, pencapaian emas di Olimpiade Tokyo kali ini benar-benar menjadi catatan bersejarah bagi ganda putri di Indonesia..

Pasangan Greys/Apri sangat senang dan terus tersenyum saat berinteraksi dengan presiden Jokowi yang langsung menyampaikan selamat melalui video conference siang tadi.

Mereka juga tak lupa menyampaikan terimakasih atas dukungan dan doa segenap masyarakat Indonesia hingga berhasil mempersembahkan medali emas di Olimpiade Tokyo kali ini.

Pertandingan final ganda putri sendiri digelar di stadion Musashino Sport Center Tokyo, Senin (2/8/2021) pukul 11.50 WIB. Greys/Apri mengawali laga dengan permainan mengesankan.

Pertahanan rapat dan serangan variatif
membuat mereka terus memimpin perolehan angka.

Unggul di interval game, mereka melanjutkan keunggulan hingga menutup set pertama dengan skor tipis 21-19.

Memasuki babak kedua, pasangan China berusaha menaikkan tempo permainan. Namun pasangan terbaik Merah Putih bisa mempertahankan ritme permainan dan terus menjaga keunggulan.

Sempat unggul 8-4, pasangan kelahiran Sulawesi itu berhasil unggul jauh di interval game kedua 11-6.

Meski sempat dikejar hingga 15-20, Grey’s/Apri berhasil memastikan medali emas untuk Indonesia usai pengembalian terakhir dari Jia Yifan keluar lapangan.

Sempat tertahan karena pasangan China meminta challenge, namun bola akhir tetap menunjukkan out.

Sorakan gembira pemain Indonesia dan pelatih serta official menjadi saksi emas pertama Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2021 ini. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com