JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Terbongkar, Siswi SMP di Karanganyar yang Hamil dan Melahirkan Disebut Punya Tabiat Buruk. Ternyata Sudah Hobi Beginian Saat Sekolah!

Ilustrasi siswi hamil. Foto/Istimewa
ย ย ย 

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus hamilnya siswi cantik berinisial AI (15) asal salah satu SMPN di Karanganyar hingga melahirkan bayi, menyisakan cerita lain.

Ternyata dari catatan pihak sekolah, siswi asal Karanganyar itu sebelumnya memang diketahui memiliki catatan buruk dari kedisiplinan ketika pembelajaran normal sebelum pandemi.

Fakta itu terungkap dari informasi yang disampaikan pihak sekolah kepada wartawan usai kasus kehamilan AI hingga melahirkan, mencuat pekan lalu.

Kepala SMPN tersebut, DS saat dikonfirmasi wartawan tidak menampik jika AI merupakan siswi di sekolahnya.

Menurutnya, sekolah juga kaget dan tak menyangka dengan kabar siswinya melahirkan. Sebab selama hampir dua tahun pandemi dan belajar daring, pihak sekolah agak sulit memantau perkembangan AI maupun peserta didik lainnya.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Pihak sekolah, menurutnya, sudah memiliki catatan AI selama mengikuti sekolah sebelum pandemi.

Yakni selama setahun masuk sekolah, siswi itu ternyata punya kebiasaan kurang bagus. Saat AI duduk di kelas VII, siswi tersebut sering membolos.

Bahkan pihak sekolah sampai harus mengutus guru ke rumahnya untuk membujuknya kembali belajar.

“Naik ke kelas VIII dan IX sudah saat pandemi. Jadi hanya sempat memantau selama setahun saja. Itu pun dia bukan siswi yang baik dalam belajar,” paparnya kepada wartawan kemarin.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Meski demikian, DS mengaku dilematis menyikapi kasus siswi hamil dan melahirkan yang baru pertama kali dialami sekolah favorit di Kabupaten Karanganyar itu.

Lantaran sistem zonasi yang diterapkan pemerintah dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), pihak sekolah sulit menyaring siswa berbakat dan unggulan.

“Yang diterima akhirnya dari segala macam. Asalkan sesuai syarat zonasi,” katanya.

Mengenai tindak lanjut terhadap AI, ia akan membahasnya dengan para stakeholder sekolah. Opsi mengeluarkan siswi itu, menurut DS, juga bukan tindakan tepat.

“Lalu setelah dikeluarkan mau sekolah dimana. Kita juga enggak punya dasar mengambil tindakan tersebut. Kasihan masa depannya,” katanya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com