JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sukoharjo

Wis Ra Kuat, Pengusaha Kuliner Sukoharjo Kibarkan Bendera Putih Tanda Menyerah Hadapi PPKM. Ternyata Sampaikan Pernyataan Tertulis Juga untuk Presiden Jokowi, Begini Bunyinya

Pengusaha kuliner di Sukoharjo selain mengibarkan bendera putih juga menuliskan pernyataan untuk Presiden Jokowi. Foto : istimewa
   

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pasangan suami istri (pasutri) pengusaha kuliner dari Kota Jamu Sukoharjo mengibarkan bendera putih tanda menyerah menghadapi PPKM yang terus diperpanjang. Bendera dikibarkan tepat di depan warung yang terletak di jalan provinsi Solo-Wonogiri.

Selain itu, pasutri itu juga menuliskan pernyataan di papan kayu kepada presiden Jokowi. Isinya meminta solusi atas kondisi sepinya warung imbas penerapan PPKM.

Informasi yang dihimpun, pasutri tersebut merupakan pemilik warung sate Pak Kampek, tak jauh dari komplek perkantoran Pemkab Sukoharjo. Suami bernama Anggit Suseno (27) dan Ika Puri (29). Sejak Senin (2/8) keduanya memasang bendera putih pada tiang besi di depan warung mereka.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

Keduanya juga memberikan pernyataan tertulis kepada presiden Jokowi. Pernyataan tertera jelas di sebuah papan kayu hitam. ‘Pak Jokowi miris ga ya lihat warung-warung pada sepi gini?Solusi dong’, demikian tulisan dalam pakan kayu itu.

Keduanya mengaku penghasilan turun drastis dampak pageblug yang melanda. Mereka bahkan terpaksa menjual mobil dan sepeda motor untuk menyambung hidup. Untuk modal usaha kadang mereka memakai prinsip gali lubang tutup lubang alias pinjam sana pinjam sini. Keduanya memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil.

Warung sate itupun berdiri di lahan sewaan. Awalnya ada sejumlah pengusaha kuliner yang ikut menyewa di sekitar mereka namun satu demi satu tumbang. Hingga menyisakan mereka saja yang bertahan sampai saat ini.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

“Pembeli yang ada biasanya melalui layanan delivery ojol, itupun jarang,” kata keduanya.

Penyekatan jalan ditambah dimatikannya lampu penerangan semakin membuat penghidupan usaha mereka susah. Saat ini bisa mencapai BEP usaha alias menutup modal sudah sangat bersyukur.

“Kalau jalan dibuka lagi, kemungkinan ada yang membeli jadi bisa laku,” ujar mereka.

Disinggung soal bantuan sosial, mereka mengaku belum mendapatkannya. Sempat akan menghubungi Dinas Sosial namun niatan itu akhirnya diurungkan. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com