JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Gara-gara Salah Pencet Aplikasi, 13.000 Siswa Sekolah di Bawah Kemenag  Karanganyar Gagal Ikuti PTM

Foto: Beni Indra
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Belasan ribu siswa sekolah di bawah induk Kementerian Agama di Kabupaten Karanganyar, Jateng gagal mengikuti Pendidikan Tatap Muka (PTM) gara-gara banyak sekali yang salah memencet tombol pilihan pada aplikasi online.

Tak pelak diperkirakan hingga akhir bulan September ini pun masih belum digelar PTM.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karanganyar, Wiharso MM mengatakan,  kesalahan mengisi aplikasi online sebagai syarat konfirmasi persetujuan dilakukannya PTM itu terjadi hampir 50% dari jumlah sebanyak 173 sekolah di bawah induk Kemenag.

“Kesalahan itu disebabkan oleh faktor human eror pihak sekolah sehingga secara sistemik aplikasi tersebut akhirnya terkonfirmasi menjawab tidak dilakukan PTM  untuk sekolah yang salah pencet tombol tersebut,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (21/9/2021).

Wiharso menjelaskan, sekilas persoalan human eror itu terdengar lucu,  namun faktanya nyata mengingat banyak faktor pertama saat ini mayoritas guru banyak yang sudah usia tua,  sehingga kurang tanggap terhadap model online.

Selain itu,  pada sistem online yang yang diampu Kemenag pusat banyak variabel yang harus dikonfirmasi sebagai persyaratan utama sukses dan tidaknya konfirmasi secara online.

Lebih lanjut Wiharso mencontohkan, misalnya pada aplikasi itu ditanyakan apakah akan mengikuti PTM atau masih sistem daring. Selanjutnya dari sekolah keliru memencet jawaban mengikuti daring, maka otomatis aplikasi itupun mengkonfirmasi bahwa sekolah tersebut tidak menggelar PTM.

“Ini banyak contoh nyata yang terjadi sehingga sampai sekarang rekap pada aplikasi tersebut menyebutkan tidak dilakukan PTM untuk sekolah di bawah Kemenag Karanganyar,” jelasnya.

Belum lagi, persyaratan administratif pada aplikasi itu yang sifatnya mutlak harus ditaati dan jika tidak ditaati terlebih dulu maka sistem aplikasi akan eror.

Yakni banyak sekolah dibawah Kemenag Karanganyar belum mengupdate jumlah guru terkini, yang ada hanyalah jumlah guru versi data lama.

Dicontohkan oleh Wiharso, misalnya jumlah guru sekolah A sebanyak 10 orang dan ada yang pensiun satu orang, mestinya segera di-update jumlah guru sebanyak sembilan orang.

Namun karena tidak di-update maka problem muncul saat sekolah hendak konfirmasi PTM pada aplikasi itu eror tidak mau menjawab karena terdapat kesalahan lama yakni jumlah guru yang belum di-update.

“Faktor seperti inilah yang menjadi hambatan,” ujarnya.

Meski demikian Wiharso mengakui sudah menerjunkan tim dari Kemenag Karanganyar untuk membantu melakukan asistensi langsung kepada pihak sekolah agar permasalahan tersebut bisa diatasi meski butuh waktu.

Selain itu Wiharso langsung melakukan koordinasi dengan pejabat Kemenag pusat agar kesalahan yang terjadi di Karanganyar segera mendapat solusi. Pasalnya PTM itu sudah ditunggu tunggu oleh siswa dan guru. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com