JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Melihat dari Dekat Uniknya Kampung Teletubbies di Sleman

Inilah kenampakan komplek rumah dome di kampung New Ngelepen, Kecamatan Prambanan, Sleman / Foto: Grahita Narasetya
ย ย ย 

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Pemandangan yang tak biasa akan dijumpai ketika berkunjung ke kampung New Ngelepen, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pasalnya, bangunan-bangunan yang ada di kampung ini memiliki bentuk unik, yaitu berbentuk kubah (dome house) atau biasa disebut Rumah Teletubbies.

Sepintas, bangunan-bangunan tersebut memang mirip dengan bentuk rumah di serial TV Teletubbies. Ada juga yang menyebut bangunan-bangunan itu mirip rumah Iglo milik suku Eksimo.

Bukan tanpa alasan, bentuk rumah yang seperti itu memiliki struktur yang dirancang tahan terhadap gempa bumi.

Sejarah berdirinya kampung ini pun tak lepas dari kejadian gempa bumi dahsyat yang mengguncang Yogyakarta pada tahun 2006 silam.

Akibatnya, penduduk di kampung ini harus kehilangan tempat tinggal karena tanah mereka tidak memungkinkan untuk ditempati lagi.

โ€œKampung ini (New Ngelepen) ada setelah gempa tahun 2006. Warga yang kehilangan tempat tinggal sekarang tinggal di sini,โ€ ungkap Sipur, salah satu penduduk asli Kampung Ngelepen, Minggu (12/9/2021).

Baca Juga :  Warga Gunungkidul Ini Tewas Terlentang dengan Daun Salam Terpegang di Tangan Kirinya

Keberadaan bangunan-bangunan yang memiliki bentuk setengah bola ini terwujud berkat bantuan dari luar negeri.

Beberapa bulan setelah gempa bumi 2006, sebuah Lembaga Masyarakat Non Pemerintah dari Amerika Serikat memberikan bantuan berupa rumah-rumah dome yang sampai kini masih berdiri kokoh.

โ€œDulu dapat bantuan dari luar negeri. Seluruh warga di sini dapat rumah masing-masing,โ€ lanjut Sipur.

Di atas tanah seluas 2,3 hektar itu, terdapat 71 bangunan rumah penduduk dan beberapa bangunan umum seperti mushola, MCK, gedung pertemuan dan fasilitas kesehatan.

Karena keunikan bangunannya, banyak orang tertarik untuk berkunjung ke kampung ini. Kampung yang awalnya berfungsi sebagai tempat relokasi penduduk terdampak gempa, berubah menjadi desa wisata.

Perkampungan yang terletak di tepi Pegunungan Seribu ini menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik. Banyak wisatawan dari dalam maupun luar daerah yang penasaran dengan keunikannya.

Baca Juga :  Intensitas Guguran Lava Gunung Merapi Tinggi, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Daerah Potensi Bahaya

Ada juga pengunjung dari luar negeri yang tertarik mempelajari seluk-beluk kegempaan di sini.

Banyaknya pengunjung yang datang dimanfaatkan oleh warga setempat untuk mencari rezeki. Contohnya dengan berjualan makanan dan minuman seperti yang dilakukan oleh Sipur. Ada juga yang menyediakan jasa jeep wisata, homestay, serta out bond.

Namun, pandemi Covid-19 berdampak pada jumlah pengunjung yang datang. Jika sebelum pandemi pengunjung yang datang bisa mencapai beberapa rombongan, selama pandemi, jumlah pengunjung menurun drastis.

โ€œSebelum pandemi banyak yang datang ke sini. Selama pandemi jadi sepi. Pengunjung paling hanya sekedar pesepeda yang mampir. Hari Minggu pun tetap sepi pengunjungโ€, kata Sipur.

Ia pun berharap pandemi segera usai sehingga pengunjung bisa kembali normal dan perekonomian warga sekitar bisa pulih seperti sediakala. Grahita Narasetya

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com