JOGLOSEMARNEWS.COM Sport

Marcus/Kevin Merasa Dicurangi Teknologi Hawk Eye, BWF Dihujani Protes Para Pemain Denmark

Marcus/Kevin yang ditemui pasca berlaga di Indonesia Masters 2021. Foto: PBSI
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Laga kemenangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di semifinal Indonesia Masters 2021 diwarnai kontroversi. Teknologi “mata elang” atau sering disebut hawk eye diduga kuat mengalami eror hingga merugikan Marcus/Kevin yang bertanding di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Sabtu (20/11/2021).

Hawk eye adalah alat yang digunakan untuk melihat shuttlecock dinyatakan in (masuk) atau out (keluar). Selama ini, teknologi tersebut dipercaya sebagai acuan skor saat pemain meminta kesempatan challenge. Pemain diberi jatah 2x meminta challenge di setiap game.

The Minions terpaksa kalah di game pertama saat melawan wakil Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Kevin bahkan menyebut hawk eye melakukan 1000 persen kesalahan.

Kejadian menyulut emosi tersebut bermula di skor kritis 18-20 untuk keunggulan Yew Sin/Ee Yi. Satu poin sangat berharga untuk Marcus/Kevin agar bisa memaksakan deuce di posisi game point bagi Malaysia.

Yew Sin/Ee Yi berkesempatan melakukan servis. Karena menganggap shuttlecock tak sampai, Marcus sengaja membiarkannya. Benar saja, hakim garis memang menyatakan bola keluar.

Namun, ganda Malaysia itu mencoba peruntungan dengan meminta challenge. Hasil mencengangkan pun didapatkan. Teknologi hawk eye tersebut justru menampakkan bola yang menyentuh garis sehingga dinyatakan IN.

Padahal, tayangan lambat menampakkan kock dengan jelas tak sempat mendarat di garis bidang lapangan Marcus/Kevin. Karena bola Malaysia dianggap masuk, The Minions terpaksa melepas game pertama untuk Yew Sin/Ee Yi dengan skor 18-21.

“Itu 1000 persen kesalahan. Itu ada yang eror, out-nya jauh banget, tapi tetep dihitung. Padahal lawannya aja mengakui itu out,” komen Kevin pasca bertanding, dilansir dari tribunnews.com.

“Tadi juga mutusin challenge-nya agak lama, itu udah nggak beres, dari situ pastinya kami kehilangan poin yang sangat penting,” imbuhnya.

Tak hanya Marcus/Kevin dan badminton lovers Indonesia, kinerja tak memuaskan dari teknologi BWF itu mendapat kritikan pedas dari para pemain top asal Denmark.

Komentar pedas pertama datang dari pemain ganda putra Denmark, Anders Skaarup Rasmussen. Ia sampai mengunggah cuplikan pertandingan saat Marcus terlihat membiarkan bola yang memang tak menyentuh garis.

“Apa-apaan @bwf.official? Ini terjadi di saat set point? Bagaimana kami bisa mempercayai hawkeye lagi?” tulis Rasmussen di akun Instagramnya, @anders_skaarup_rasmussen.

Fajar Alfian serta Mohammad Ahsan turut meramaikan kolom komentar partner Kim Astrup itu. Mereka nampak membubuhkan emotikon marah hingga ekspresi yang sedih.

Protes juga dilayangkan oleh Hans Kristian Vitthingus. Tunggal putra Denmark itu bahkan menyatakan bahwa ia tak bisa sepenuhnya percaya dengan hasil hawk eye.

“Benar-benar mengejutkan ketika hawk eye menyebut ini “masuk” di saat game point! Tak akan mudah percaya pada sistem itu lagi. Tapi sejujurnya, aku rasa sebagian besar dari kita tidak pernah mempercayainya 100%. Aku selalu meminta challenge untuk poin penting dan cukup dekat dengan garis,” beber Vitthingus via Twitter miliknya, @hkvittinghus yang juga mengunggah video potongan kock milik Malaysia keluar.

Tunggal putra Denmark lainnya, Anders Antonsen, juga membagikan pertanyaannya tentang keakuratan teknologi mata elang tersebut. Ia nampak mengunggah ulang Jim Laugesen yang turut mengatakan Marcus/Kevin dicurangi hawk eye.

“Apa yang terjadi di sini? 🤨,” ujar Antonsen dari Instagram Story miliknya.

Beruntungnya, permainan Marcus/Kevin di game kedua lebih ciamik. Mereka berhasil memaksakan rubber, hingga akhirnya The Minions keluar sebagai pemenang menghadapi Yew Sin/Ee Yi. Skor berakhir 18-21, 21-17, dan 21-11.

Dengan hasil ini, ganda putra rangking satu dunia itu mengantongi tiket ke final Indonesia Masters 2021. Mereka menjadi satu-satunya asa Indonesia di babak pungkasan perhelatan itu. The Minions akan ditantang pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di partai puncak perebutan gelar juara turnamen level 750 ini. Linda Andini Trisnawati

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com