Juvenile arthritis
Ini adalah gangguan yang menyerang anak-anak berusia 16 tahun ke bawah, termasuk penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan di sekitar sendi.
Mengingat radang sendi dapat terdiri dari banyak jenis, penyebabnya dapat bervariasi yang satu dan yang lain berbeda-beda.
Seperti disebutkan di atas, rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bingung setelah infeksi dan menyerang jaringan tubuh, yang menyebabkan radang sendi, lebih lanjut menyebar ke bagian lain tubuh, menyebabkan lebih banyak kerusakan dari sebelumnya.
Sementara penyebab pasti dari kondisi ini belum dikonfirmasi, para ahli percaya riwayat keluarga RA atau penyakit autoimun lain dapat membuat orang lebih rentan terhadap kondisi ini.
Kegemukan
Salah satu jenis radang sendi yang paling umum adalah osteoarthritis, yang disebabkan sendi digunakan secara berlebihan dan menyebabkan keausan. Meskipun umumnya merupakan hasil dari penuaan, itu juga dapat terjadi karena obesitas. Menurut para ahli, obesitas dapat menjadi penyebab signifikan dari osteoarthritis karena kondisi memberikan banyak tekanan pada sendi.
Area sendi yang menanggung beban paling berat seperti pinggul, kaki, lutut, adalah tempat paling umum yang terkena. Gejalanya mungkin termasuk nyeri pada persendian, nyeri saat berjalan, kekakuan bahkan saat beristirahat, dan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, menyisir rambut, menaiki tangga, dan banyak lagi.
Tekanan berulang pada persendian atau cedera
Ketika persendian mulai aus, itu berarti Anda menderita osteoartritis. Sementara usia adalah faktor risiko paling umum untuk kondisi ini, cedera sendi tertentu yang merusak jaringan tulang rawan juga dapat menyebabkan osteoartritis. Tulang rawan adalah jaringan ikat fleksibel yang membantu melindungi sendi dari tekanan eksternal yang berlebihan. Namun, begitu mulai aus, itu bisa melemahkan persendian.
Merokok atau kurang aktivitas fisik
Faktor gaya hidup juga dapat menyebabkan radang sendi. Merokok dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak diyakini membuat lebih rentan terhadap berbagai jenis radang sendi. Meskipun tidak ada bukti konklusif, merokok dikatakan mengurangi fungsi kekebalan tubuh, yang selanjutnya terkait perkembangan rheumatoid arthritis. Konon, mereka yang sudah memiliki kondisi tersebut, merokok dapat memperburuk gejala dan prognosis, seperti yang dilaporkan dalam studi 2014 dari RS Perempuan Brigham di Boston.
- Kontak Informasi Joglosemar News :
- Redaksi : [email protected]
- Promosi : [email protected]
- Kontak : [email protected]