Di Plosorejo, Paryono Serap Aspirasi Warga Miskin dan Buka Outlet Cek Kesehatan Gratis serta Bagikan Ratusan Sembako

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Anggota Komisi VIII DPR-RI, Paryono SH MH turun gunung sambang desa di Desa Plosorejo, Matesih, Karanganyar, Minggu (5/12/2021) guna melihat dan menyerap secara langsung suara wong ndesa.

Pasalnya, sudah menjadi tugas dia  melekat dengan Komisi VIII yang membidangi masalah sosial beserta kompleksitasnya.

Pada sambang desa tersebut Paryono melakukan audiensi langsung dengan puluhan  warga miskin untuk diminta aspirasinya.

Alhasil warga miskin itu pada prinsipnya meminta perhatian pemerintah pusat ataupun daerah agar jeli dan cermat menyalurkan bantuan sosial alias jangan sampai salah sasaran.

“Ini suara asli rakyat yang boleh dikata akar rumput tentang bagaimana pemerintah harus tanggap dan peka terhadap kehidupan mereka dan suara ini akan kami bawa untuk rapat Komisi VIII pada sidang berikutnya,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (5/12/2021).

Menurut Paryono, pada alokasi anggaran Tahun 2022 pemerintah melalui menteri sosial mengalami kenaikan signifikan.

Salah satu diantaranya anggaran untuk bantuan pengembangan warga miskin dan difabel sekitar Rp11 triliun dan belum lagi untuk sub anggaran lainnya.

Dengan demikian lanjut Paryono diharapkan pada 2022 cakupan bantuan untuk warga miskin juga mengalami peningkatan signifikan.

“Mestinya meningkat namun juga perlu perbaikan sistem data base agar tidak terjadi lagi dobel bantuan tiap warga miskin serta harus tepat sasaran,” tandasnya.

Sementara itu guna memberikan surprize manfaat kepada warga miskin, kehadiran Paryono tersebut dilengkapi dengan acara pembagian ratusan sembako. Sain itu Paryono juga membawa tim medis untuk membuka pelayanan gratis berupa chek kesehatan umum.

Tak pelak kehadiran Paryono tersebut disambut antusiasme warga Desa Plosorejo, Matesih, Karanganyar terutama kalangan lansia dan generasi milenial. Bahkan warga rela antre hanya untuk bisa foto bersama Paryono.

“Inilah realitas sosial di desa mereka polos dan tulus sehingga kami juga berempati datang menjadikan mereka senang dan tentunya kami harus berbagi,” tandasnya. Beni Indra