JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Tragis, Sudah Cintanya Tak Direstui, Sekdes di Sragen Malah Babak Belur Dipukuli Calon Mertua. Korban Dirawat Intensif di Rumah Sakit

Kondisi Sekdes Sambiduwur, IW, masih terbaring di RS Kasih Ibu Solo usai mengalami penculikan dan pengeroyokan, Rabu (29/12/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi penganiayaan yang menimpa Sekretaris Desa (Sekdes) Sambiduwur, Kecamatan Tanon, Sragen, IW (33) Senin (27/12/2021) dinihari memang terbilang tragis.

Betapa tidak, niat tulusnya untuk menjalin asmara dengan DK (19) gadis pujaan hati asal Mondokan Sragen, justru berbalas kepedihan.

Jalinan cinta yang coba dirajut oleh Sekdes berstatus duda muda itu justru berbalik menjadi petaka baginya. Ia dilaporkan mengalami penculikan dan penganiayaan oleh sekelompok orang.

Ironisnya, dalang dan pelaku utama penganiayaan ternyata justru bapak dari pacar Sekdes tersebut berinisial T (47) asal salah satu desa di Mondokan.

Modusnya pelaku diduga kuat tidak merestui hubungan korban dengan putrinya. Akibat kejadian itu, Sekdes muda itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka parah di beberapa bagian wajah.

Kasus itu terungkap setelah keluarga korban melapor ke Polsek Tanon. Kakak kandung korban, NI (40) menceritakan terpaksa melapor ke Polsek karena tidak terima adiknya dianiaya oleh pelaku yang membuat kondisi adiknya sempat luka parah.

Aksi pengeroyokan sadis itu terjadi pada Senin (27/12/2021) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB di kawasan jalan dekat Waduk Ketro, Tanon.

“Adik saya (korban) memang pacaran dengan anaknya pelaku. Awalnya malam itu adik saya habis ngantar orang ke rumah sakit, lalu berasa lapar. Kemudian makan nasi goreng, lalu kontak dengan pacarnya dan minta dibelikan juga. Kemudian habis ngantar, nggak disangka di jalan ketemu dengan bapak pacarnya. Karena tahu perangainya keras, adik saya panik lalu kabur dan pulang ke rumah,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM usai dimintai keterangan di Polsek Tanon, Rabu (29/12/2021).

Ternyata saat korban dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Sambiduwur, pelaku membuntuti di belakang dengan mengendarai mobil.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Tak lama setelah korban sampai di rumah, pelaku tiba di rumah korban bersama tiga orang teman laki-laki. Tanpa banyak bicara, pelaku meminta korban untuk keluar dan ikut sebentar.

Korban yang sudah curiga bakal terjadi apa-apa, tak kuasa menolak perintah bapak pacarnya itu. Namun ia memilih naik sepeda motor sembari mengajak temannya berinisial BM (28).

Keduanya kemudian mengikuti di belakang mobil pelaku yang melaju menuju ke arah Waduk Ketro.

“Sesampai di jalan perbatasan Bangan-Karang Sigit dekat Waduk Ketro. Mobil berhenti, lalu pelaku keluar. Dia langsung ngata-ngatain Mas IW (korban) lalu bilang kalau nggak kabur tadi sudah hancur di sana. Pokoknya intinya dia nggak setuju Mas IW pacaran dengan anaknya. Dia bilang kamu mau ngetes bapake Dika, apa njaluk tak enteki sisan. Setelah itu langsung mukul Mas IW beberapa kali ke bagian wajah dan pelipis,” ujar BM, saksi yang menemani korban saat kejadian.

Korban Dipukuli Bergantian

BM menyampaikan saat pelaku memukuli korban berkali-kali, satu teman yang diduga anak buahnya langsung turun dari mobil dan ikut memukuli.

Meski tahu rekannya dipukuli, BM mengaku tak bisa berbuat banyak karena dirinya dihadang oleh anak buah pelaku yang lain.

Sementara usai puas menghajar korban, pelaku dan tiga anak buahnya langsung kabur meninggalkan korban yang jatuh tersungkur penuh luka.

“Saat itu banyak darah keluar dari hidung dan pelipis yang bekas dipukuli. Sampai kena kaosnya. Langsung saya ajak pulang ke rumah. Paginya baru diperiksakan ke dokter dan dibawa ke rumah sakit oleh keluarga,” urai BM.

Baca Juga :  Geger, Petani di Desa Baleharjo Sragen Tewas Kesetrum Listrik di Area Persawahan Dengan Kondisi Mengenaskan

Kakak korban, NI yang baru pulang dari Jakarta kemudian kaget mendapati wajah adiknya sudah lebam dan mengeluarkan darah. Seketika pagi itu korban dibawa ke dokter lalu dilanjutkan ke RS Yakssi Gemolong.

Karena kondisi lukanya harus memerlukan Rontgen CT Scan, kemudian dirujuk ke RS Kasih Ibu Solo. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di RS Kasih Ibu.

“Lukanya di mata kiri, bagian wajah, dekat pelipis dan atas telinga sampai terjadi pembengkakan. Bahkan hidungnya paginya masih keluar darah. Awalnya nggak ngaku, baru setelah saya tanya kenapa wajahnya nggak karuan, dia baru cerita,” urai NI.

Tak terima adiknya dianiaya secara sadis, NI langsung melapor ke Polsek Tanon hari itu juga.

Ia berharap kepolisian bisa menangani kasus itu secara tuntas dan semua pelaku yang terlibat bisa diproses sesuai dengan porsi perbuatannya dan hukum yang berlaku.

Sudah Periksa Saksi-Saksi

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tanon AKP Primadhana Bayu Kuncoro mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi membenarkan sudah menerima laporan dugaan penganiayaan yang dialami Sekdes Sambiduwur.

Laporan dilakukan oleh keluarga korban dan dalam aduannya, terlapornya adalah warga asal salah satu desa di Mondokan yang terindikasi kuat merupakan bapak dari pacar korban.

“Iya, sudah kami terima laporannya. Korban dilaporkan mengalami pemukulan sebanyak 3 kali oleh pelaku pakai tangan kosong. Kalau diculik kelihatannya nggak sampai begitu, tapi bahasanya diajak keluar lalu diduga dipukuli,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Terkait kasus itu, Kapolsek memastikan sudah memeriksa saksi-saksi. Kemudian sudah dilakukan visum juga terhadap luka yang dialami korban.

“Ini masih proses penanganan,” ujarnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com