SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Kasus dugaan perkosaan yang dialami oleh G (13), bocah difabel keterbelakangan mental asal Joko, Tanon hingga hamil, memantik reaksi keras dari Pemkab.
Sekda Sragen, Tatag Prabawanto meminta agar kasus itu diusut tuntas. Pelaku yang tega memerkosa korban harus dicari dan ditindak lantaran perbuatan mereka dinilai sangat tidak manusiawi.
“Saya minta harus diusut tuntas pelakunya,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (27/1/2022).
Sekda menyampaikan meski sempat mengelak saat dimediasi, pihaknya optimis pelaku akan bisa terdeteksi apabila ditangani oleh aparat.
Bahkan jika memang harus melalui pembuktian tes DNA, pihaknya pun mendukung.
“Nggak ada pencuri yang mau ngaku. Kalaupun harus tes DNA ya harus dilakukan. Intinya pelaku harus diusut dan harus diminta bertanggungjawab,” urainya.
Tatag menilai desakan pengusutan itu dikarenakan tindakan pelaku yang tega memperkosa bocah penyandang disabilitas di Jono itu sungguh di luar batas kemanusiaan.
“Itu sudah di luar batas kemanusiaan. Anak itu berkebutuhan khusus, teganya melakukan pelampiasan seksual. Logika manusia normal nggak akan sampai. Pelakunya itu sudah bukan manusia lagi,” ucapnya geram.
Sebelumnya, salah satu tokoh di desa Jono, EK menuturkan setelah gempar di lingkungan, karang taruna dan beberapa tokoh langsung bergerak melakukan klarifikasi.
Saat diinterogasi orangtua dan warga, bocah malang itu sempat menyebut ada tiga pelaku yang telah melakukan perbuatan tak senonoh kepadanya.
Dari tiga orang yang disebut, dua di antaranya tinggal masih satu desa. Namun si bocah itu juga mengaku pernah diperkosa oleh supir truk di dalam mobil.
Pengakuan korban yang berubah-ubah itu sempat membuat warga dan tokoh kebingungan.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]