JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Pasar Legi Diresmikan 20 Januari. Banyak Diprotes, Mulai Tangga Terlalu Tinggi untuk Buruh Gendong, Lantai Licin hingga Kios Sempit

Seorag buruh gendhong sedang maniki tangga di Pasar Legi. Foto: JSNews/Ando
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM -Pasar Legi Solo direncanakan akan diresmikan pada 20 Januari mendatang. Meskipun begitu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku telah mendapat beberapa masukan dari beberapa pedagang.

“Ada beberapa masukan misalnya exhaustnya berisik, tingginya tangga untuk ibu-ibu buruh gendong. Nanti Sabtu Bu Dirjen ke sini biar dievaluasi. Nanti tanggal 20 mau peresmian, yang penting pedagangnya masuk, mulai transaksi di dalam semua,” ungkap Gibran usai meninjau pindahan para pedagang yang sebelumnya menempati pasar darurat ke bangunan baru Pasar Legi, Solo, Kamis, (13/1/2022).

Sri Wahyuni (58) salah satu buruh gendong yang dijumpai di Pasar Legi Solo mengutarakan dengan adanya tangga tinggi, sekarang dirinya sudah merasa capek ketika baru bolak balik 2 atau 3 kali.

Baca Juga :  Tak Jadi Pakai Pasir, Pihak Terkait Sepakat Penutup Lahan Alkid dan Alut Keraton Solo Akan Pakai Rumput

“Sekarang gak sama kayak dulu. Dulu bongkaran 3-4 motor gak begitu capek, sekarang 1 motor udah capek. Dulu 4 jam bisa bongkaran 4 motor, sekarang 1 motor aja ga sampai. Sekarang sulit,” keluh Sri Wahyuni.

Sementara itu Fitri (32), buruh gendong yang masih berusia muda juga mengeluhkan lantai tangga di bangunan baru Pasar Legi Solo yang licin.

“Pasarnya bagus, tapi kalau buat kuli panggul itu kalau pas hujan itu lantainya licin. Jadi kalau bawa barang berat itu agak kesusahan harusnya lepas sandal kalau gak ada pegangane,” keluh Fitri.

Baca Juga :  Manfaatkan Bulan Ramadan, Masjid Sheikh Zayed Solo Edukasi Penggunaan Air Pada Pengunjung

Meskipun pegangan sudah terdapat di tangga, dirinya merasa kesusahan jika berpapasan dengan kuli panggul lainnya saat hujan.

“Kalau pas ada papasan sama temen gak bisa. Jadinya kan susah jalannya juga terlalu licin, harusnya kan gak dibuat licin. Kalau di dalam gak papa, tapi kalau pas bawa barang turun terlalu licin,” pungkasnya.

Para pedagang juga mengeluhkan kios yang terlalu sempit, sehingga banyak dagangan yang terpaksa harus ditumpuk-tumpuk lantaran tidak cukup menampung. (Ando)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com