JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Seminggu di Bulan Januari, Tim BPBD Sleman Makamkan 3 Pasien Covid-19

Ilustrasi pemakaman Protokol Covid-19. Foto/Wardoyo
   

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selama satu minggu di Bulan Januari 2022 ini, tim Dekontaminasi, Pemakaman dan Pemulasaran jenazah Covid-19, BPBD Kabupaten Sleman  telah memakamkan tiga orang pasien dengan protokol Covid-19.

Karena itulah masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Pasalnya, pandemi Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) belum berakhir.

“Januari tiga kali (pemakaman). Tapi meninggalnya di Rumah Sakit semua.  Satu probable dua terkonfirmasi,” kata Kepala BPBD Sleman, Makwan dihubungi, Jumat (7/1/2022).

Semua pasien tersebut, menurutnya meninggal dunia di Rumah Sakit dan rata-rata sudah berusia lanjut (Lansia).

Ketiga pasien dimakamkan di tempat asalnya masing-masing, yaitu di Tempel dan Gamping.

Baca Juga :  KPU Sleman Buka Tahapan Pilkada 2024, Segini Suara Minimal yang Harus Dikantongi Peserta Perseorangan

Pemakaman dilakukan dengan menggunakan protokol Covid-19 di Bulan Januari ini cenderung meningkat dibanding bulan sebelumnya.

Menurut Makwan, sepanjang bulan Desember, hanya ada dua pasien yang dimakamkan oleh tim BPBD Sleman memakai protokol Covid-19.

Data pasien yang dimakamkan tim BPBD itu  sedikit berbeda dengan data laporan harian Covid-19 DIY.

Di mana dalam laporan harian, di Kabupaten Sleman hanya tercatat ada satu konfirmasi kematian di tanggal 6 Januari 2022.

Meski demikian, Makwan meminta masyarakat agar selalu waspada dan mematuhi protokol kesehatan.

“Ada atau tidak adanya kematian, kan masyarakat perlu waspada. Karena Covid-19 ini masih ada,” kata Makwan.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa sampai saat ini, tim dekontaminasi, pemakaman dan pemulasaran jenazah di BPBD Kabupaten Sleman masih aktif.

Baca Juga :  Dalam Dua Setengah Bulan, 56 Warga Sleman Terjangkit DBD

Dua selter isolasi juga masih disiagakan, yaitu, Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama sebelumnya mengungkapkan, selain selter isolasi pihaknya telah meminta Rumah Sakit agar tetap menyiagakan 40 persen bed dari total kapasitas untuk parawatan pasien Covid-19.

Meskipun saat ini belum terpakai dan dimanfaatkan untuk merawat pasien umum. Tetapi bed Covid-19 tetap harus disiapkan.

“(Bed Covid-19) Jangan dibongkar dulu. Sekat-sekatnya juga masih ada. Termasuk oksigen dan lainnya,” kata dia.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com