JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

PKL Resmi Boyongan, Seperti Apa Wajah Malioboro ke Depan?

Seorang PKL Malioboro memindahkan etalasenya di Teras Malioboro 2, Selasa (1/2/2022) / tribunnews
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Setelah bertahun-tahun menjadi tarik ulur, akhirnya para pedagang kaki lima (PKL) Malioboro, Yogyakarta benar-benar boyongan ke lokasi yang baru.

Mulai Selasa (1/2/2022) pagi, Pemkot Yogyakarta meminta para PKL pindah ke tempat baru.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan, hari ini para PKL di Malioboro sudah harus direlokasi.

“Kami sampaikan ke masyarakat mereka sebenarnya ditempatkan di lokasi baru. Kalau pindah itu kan kesannya di luar Malioboro, sedangkan ini masih di dalam kawasan Malioboro,” katanya, saat memantau para PKL di Teras Malioboro 2, Selasa (1/2/2022).

Yetti menjelaskan, hari ini para PKL yang semula menempati lapak di pedestrian Malioboro sudah diperkenankan berjualan di lapak baru Teras Malioboro 2.

Per hari ini pula pemerintah melarang para PKL melakukan jual beli di pedestrian Malioboro .

“Hari ini sudah dimulai jualannya di Terasa Malioboro 2. Sehingga tidak diperkenankan berjualan di pedestrian,” jelasnya.

Baca Juga :  Leptospirosis Tewaskan 1 Warga di Sleman, 8 Lainnya Terpapar

Dia menuturkan, ada sekitar 1.040 PKL terdiri dari penjual aksesoris dan juga kuliner lesehan di Malioboro yang bakal menempati Teras Malioboro 2.

Pihaknya berharap selama satu minggu ke depan semua PKL di Malioboro sudah beralih ke tempat baru.

“Karena tanggal 8 Februari ini harus bersih semua. Kalau saat ini kan pindahan, ada barang yang tertinggal di lapak lama gak apa-apa,” tutur Yetti.

Setelah semua PKL menempati lapak barunya, Pemkot Yogyakarta akan melakukan pengawasan dan evaluasi.

Termasuk praktik jual beli lapak yang dimungkinkan terjadi.

“Kami ada kontrol, memang sudah ada dikerjasama dengan pedagang. Kalau ada yang jual (lapak) nanti kami evaluasi terus. Bahwa semua tidak boleh ada yang berpindah tangan,” ungkapnya.

“Ini aset negara, tidak boleh dipindah tangankan,” sambung Yetti.

Yetti menejalaskan, proses relokasi dilakukan secara kontraktual kepada para pedagang.

Baca Juga :  Majelis Pekerja Buruh Indonesia DIY: Perusahaan Tak Bayar THR Pasti Kami Laporkan

Kontraktual tersebut disepakati oleh masing-masing paguyuban, mulai dari luasan lapak hingga kebutuhan-kebutuha  lainnya.

“Untuk lapak ini sesuai nama-nama dari masing-masing paguyuban. Ada nomor undiannya, jadi sudah ada kesepakatan,” terangnya.

Satu di antara PKL Malioboro yang terlihat sibuk mencari nomor lapak barunya di Teras Malioboro 2, Sri Dwiyatun mengatakan, persiapan yang dilakukan untuk pindahan saat ini yakni mengukur luasan lapak yang nantinya bakal ditempati.

Dwi harus membangun ulang kotak etalase yang biasanya digunakan untuk berjualan

Sebab menurutnya, ukuran lapak baru yang akan ditempati lebih sempit daripada lapak yang lama.

“Ini ngukur lagi, buat persiapan etalasenya. Soalnya ukurannya kecil, jadi harus disesuaikan lagi,” kata perempuan yang berjualan aksesoris itu.

Dia berharap di tempat barunya itu, barang dagangannya semakin laris terjual.

“Harapannya semakin laris, makin banyak pembeli di sini,” pungkasnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com