JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Angka Kematian Covid-19 DIY Meningkat, Peneliti Temukan Omicron Siluman!

Varian omicron. pixabay
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Provinsi DIY mencatatkan angka kasus kematian akibat Covid-19 cukup tinggi belakangan ini.

Bahkan dalam setiap harinya, terlihat adanya tren kenaikan jumlah kasus kematian akibat Covid-19.

Dari data terlihat, angka pada pekan lalu yang masih bertahan di bawah 10 kasus, pada pekan ini sudah mulai berlipat ganda.

“Penambahan kasus meninggal terkonfirmasi Covid-19 pada Kamis (3/3/2022) sebanyak 20 kasus,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, Kamis (3/3/2022) petang.

Distribusi kasus kematian akibat Covid-19 merata ke lima kabupaten di DIY. Dipimpin terbanyak Kabupaten Sleman sebanyak enam kasus, lalu Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul masing-masing empat kasus dan Kota Yogyakarta sebanyak dua kasus.

Baca Juga :  KPU Sleman Buka Tahapan Pilkada 2024, Segini Suara Minimal yang Harus Dikantongi Peserta Perseorangan

Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian di DIY pun kembali di atas 2.500 kasus dalam dua hari terakhir.

Di tengah semakin meningkatnya kematian terkonfirmasi Covid-19 di DIY, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta juga mendeteksi sebaran Omicron subvarian BA.2. Subvarian ini diyakini menular lebih cepat dibanding Omicron BA.1 di Yogyakarta.

FKKMK UGM telah menemukan setidaknya tujuh kasus infeksi subvarian yang kerap dijuluki siluman itu saat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Siluman karena tak memiliki ciri khas dalam hasil pemeriksaan PCR.

“Untuk derajat keparahan dari subvarian BA.2 ini belum bisa disimpulkan,” kata Ketua Kelompok Kerja Genetik FKKMK UGM, Gunadi, saat dihubungi Jumat (4/3/2022).

Baca Juga :  Gagal Curi Motor di Rusunawa di Yogya, Remaja Asal Semarang Ini Diarak Massa ke Kantor Polisi

Gunadi membeberkan, temuan subvarian BA.2 itu merupakan hasil pemeriksaan sejak awal Februari.

Secara rinci, dari 47 sampel yang diperiksa, hasilnya ada 39 teridentifikasi infeksi varian Omicron serta delapan sampel varian Delta. Dari 39 itu, sebanyak tujuh di antaranya adalah sub varian BA.2.

Gunadi mengatakan, belum bisa disimpulkan soal derajat keparahan gejala Omicron subvarian BA.2 ini bukan karena ada kendala.

“Namun kami butuh data yang lebih banyak, untuk menyimpulkan apakah ada hubungan varian ini dengan derajat keparahan seperti kasus kematian yang terjadi,” kata dia.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com