JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Jarang Terekspos, Kemampuan Mbah Juwani Pawang Hujan Terkenal asal Sragen Diyakini Tak Kalah dari Rara Mandalika. Sudah Sampai Luar Jawa, Tarif Seikhlasnya

Mbah Juwani, pawang hujan asal Gondang, Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gelaran MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB Minggu (20/3/2022) sukses mengundang perhatian dunia.

Bukan hanya keindahan dan serunya para rider kelas dunia beradu ketangguhan, gelaran motoGP itu juga mencuatkan nama Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara.

Profesi Rara yang hadir sebagai pasang hujan atau rain charmer dan sukses menghentikan guyuran hujan juga mendadak ramai dan menjadi sorotan dunia.

Sejak munculnya Rara di pentas balapan terpopuler di dunia itu, profesi pawang hujan belakangan langsung naik pamor.

Salah satunya nama Mbah Juwani. Pria berusia 65 tahun asal Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Sragen itu mendadak juga jadi perbincangan setelah puluhan tahun identik dikenal sebagai pawang hujan.

Meski tidak setersohor Rara, pria bernama lengkap Juwani Mudasir itu selama ini rupanya sudah banyak dikenal di wilayah Gondang dan Sragen timur sebagai salah satu sesepuh yang dipercaya bisa mengalihkan hujan.

“Iya. Di Gondang nama Mbah Juwani sudah lama dikenal sebagai salah satu pasang andalan. Banyak kegiatan masyarakat yang kadang meminta bantuan Mbah Juwani untuk menambak (menghentikan atau mengalihkan) agar tidak turun hujan. Dan mayoritas memang berhasil,” ujar Bambang Samekto, salah satu tokoh di Gondang yang juga anggota DPRD Sragen, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (23/3/2022).

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Ya, Mbah Juwani selama ini memang tidak pernah dipopulerkan. Lantaran profesi pawang hujan kerap diidentikkan dengan sesuatu yang berbau mistis, klenik, sakral atau sejenisnya.

Namun sesungguhnya pawang hujan sudah dikenal sejak turun temurun dan masih cukup diyakini oleh sebagian masyarakat pedesaan di wilayah Sragen.

Bambang menuturkan, Juwani selama ini banyak dimintai tolong oleh warga atau pihak yang hendak menggelar hajatan, kegiatan atau perhelatan yang mendatangkan banyak tamu atau hadirin.

Tak hanya menyingkirkan atau menambak hujan, Juwani juga dikenal memiliki kemampuan untuk mendatangkan hujan.

Satu hal yang menarik, Juwani dikenal selalu ikhlas apabila dimintai tolong dan tak pernah mematok tarif khusus. Berapapun ia dikasih upah, selalu diterima tanpa membeda-bedakan.

Baca Juga :  Pra Popda Karisidenan Surakarta Digelar di Sragen, Sembilan Cabang Olahraga Dipertandingkan

Juwani mengatakan apa yang dilakukannya memang untuk niatan membantu. Sehingga baginya upah atau pemberian, bukan hal yang utama.

“Nggak ada tarifnya. Seikhlasnya yang penting bisa membantu saja sudah senang,” ucapnya.

Tidak hanya wilayah sekitar, kemampuan menambak Juwani juga bisa dilakukan di luar wilayah tanpa harus datang ke lokasi.

Bahkan, tak jarang ia dimintai tolong untuk menambak di wilayah Luar Jawa. Untuk menghentikan atau mengalihkan hujan deras yang terlanjur mengguyur, Juwani hanya butuh 20 menit.

“Iya, kadang dimintai dari luar Pulau Jawa. Dia tidak harus datang ke lokasi tapi cukup dirituali dan didoakan dari rumah saja sudah bisa. Kalau biasanya upahnya hanya Rp 150.000. Kalau pun ada yang ngasih di bawahnya atau lebih, tetap diterima dengan senang hati. Karena ya itu tadi niatannya membantu.
Dalam keadaan hujan deras kayak gini, cukup 20 menit untuk disingkirkan,” imbuh Bambang sembari menunjukkan situasi hujan deras yang kemudian ditambak Mbah Juwani dan perlahan mulai mereda, Selasa (22/3/2022). Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com