JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Bubur Samin, Ramai Diburu Warga Solo Sebagai Takjil Berbuka Puasa. Diyakini Memiliki Khasiat Tertentu. Berikut Ceritanya

Pembuatan Bubur Samin di Masjid Darussalaam Solo. Foto: JSNews/Ando
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Bubur samin atau bubur yang merupakan asli dari Banjar, Kalimantan ini selalu ramai diburu warga masyarakat Kota Solo sebagai takjil untuk berbuka puasa setiap Ramadhan.

Bubur samin ini biasanya dibagikan secara gratis oleh Masjid Darussalam, Solo kepada warga masyarakat sekitar menjelang berbuka puasa.

Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 1985 dan sempat vakum selama 2 tahun karena adanya pandemi. Baru Minggu, (3/4/2002) kemarin tradisi pembagian bubur samin ini kembali dilakukan .

Proses pembuatan Bubur Samin. Foto: JSNews/Ando

Bukan sekedar bubur biasa, Bubur Samin ternyata diyakini memiliki khasiat tertentu. Subadi, salah satu marbot atau takmir masjid Darussalam mengutarakan hal tersebut.

Baca Juga :  Keren, Edutorium UMS Jadi Venue Terbaik Kontes Robot Indonesia Tingkat Nasional

“Pembuatan bubur samin ini sudah turun temurun dari nenek moyang,  saya penerus generasi ke 4,” ungkap Subadi.

Beda dengan bubur biasa, bubur samin dibuat menggunakan bahan pokok beras sebanyak 40 kg. Ditambah dengan bumbu-bumbu seperti kapulogo, jinten, cengkeh, jahe, sayur, serta daging tetelan. Kemudian tidak ketinggalan minyak samin yang menjadikan bubur beraroma sedap dan berciri khas Banjar.

“Ada khasiat khusus, ini cerita tapi nyata. Ada yang sakit minta bubur sini waktu itu puasa lalu sembuh,” terang Subadi.

Selain itu Subadi juga menceritakan tentang seorang ibu-ibu hamil yang nyidam bubur samin. Kemudian setelah dibawakan bubur samin, perut ibu tersebut langsung terasa enak dan tidak mual.

Baca Juga :  Kevin Fabiano Jawab Rumor Soal Rencana Maju Pilwakot Solo 2024

“Ibu hamil itu kan orang Jakarta naik pesawat sampai di sini minta bubur. Katanya lihat dari televisi, dibawa pulang. Alhamdulillah katanya enak, perutnya enak, ga mual-mual. Ya wallahu a’lam, itu cuma mitos, tapi kenyataannya ada,” papar Subadi.

Subadi lanjut menjelaskan, bahwa biasanya memang setiap hari di Masjid Darusallam selalu melantunkan sholawat.

“Orang sini kan pake sholawat, amalan-amalan masjid di sini kan gitu. Sholawat nariah, sholawat gurda, itu tiap hari kan ada kegiatan gitu. Dulu kan yang buat imamnya yang bikin bumbunya, sekarang kan dah turun temurun saya yang disuruh,” pungkas Subadi. (Ando)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com