JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Pemudik Diminta Waspada Kerawanan di Jalur Masuk dan Keluar Yogyakarta

Ilustrasi kendaraan mudik. Foto/Wardoyo
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Para pemudik yang akan atau melintasi Yogyakarta diminta mewaspadai sejumlah jalur rawan. Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Komisaris Besar Iwan Saktiadi mengatakan setidaknya ada empat jalur utama masuk Yogyakarta yang perlu diwapasdai.

Pertama, jalur utama utara Yogyakarta yang meliputi akses dari Jalan Magelang – Tempel – Sleman – Ring Road Utara sepanjang 27 kilometer. “Karakteristik jalur utama sisi utara ini merupakan jalur panjang dengan banyak U turn (penggalan balik arah),” ujar Iwan pada Jumat, (22/4/2022).

Jalur utama Yogyakarta bagian utara ini merupakan jalan nasional dan cukup lebar dan terdapat devider atau pembatas beton. Kerawanan di jalur utara Yogyakarta itu, menurut dia, karena lalu lintasnya begitu padat dan berpotensi pada tingginya angka kecelakaan.

Kedua, jalur utama sisi timur Yogyakarta, meliputi Jalan Prambanan – Simpang 4 Proliman – Maguwoharjo – Kota Yogyakarta sepanjang 15 kilometer. “Kerawanan jalur timur ini mirip dengan jalur utara, banyak U Turn dan arus lalu lintas sangat padat,” kata dia.

Baca Juga :  Selama Libur Lebaran 2024, Terjadi 9 Kecelakaan Laut di Wilayah DIY

Ketiga, jalur barat sepanjang 62,1 kilometer yang menghubungkan Purworejo hingga Klaten. Jalan ini meliputi Temon -Wates Kulon Progo – Gamping Sleman – Ring Road Utara. “Rawan karena jalurnya panjang, padat lalu lintas, di jalur ini tak ada devider atau pembatas jalan, dan ada pasar tumpah,” kata dia.

Keempat, jalur selatan sepanjang 42 kilometer meliputi Wonosari – Playen – Patuk – Piyungan – Kota Yogyakarta. “Kerawanan jalur selatan mirip jalur barat yakni padat, tak ada devider dan pasar tumpah, namun ditambah banyak jalan berkelok dan naik-turun,” kata dia.

Selain empat jalur utama tadi, Iwan menambahkan, ada pula jalur alternatif yang juga memiliki tingkat kerawanan berbeda. Misalkan di sisi utara Yogyakarta, untuk jalur Magelang ke arah Solo atau sebaliknya sepanjang 50 kilometer, pemudik bisa melewati Tempel – Turi – Pakem – Ngemplak – Kalasan – Prambanan – Klaten. :Jalur alternatif ini berkelok, ada pasar tumpah, padat peemukiman penduduk, dan minim penerangan di malam hari,” katanya.

Baca Juga :  Senggol Motor Saat Mendahului, Pelajar SMP di Kulonprogo Ini Jatuh dan Dihantam Pikap Hingga Tewas

Lalu di sisi selatan ada jalur alternatif Sedayu – Piyungan – Klaten yang bisa ditempuh lewat Pajangan – Pandak – Bantul -Ring Road Selatan. Kerawanannya adalah pasar tumpah dan minim penerangan jalan.

Kepala Bidang Humas Kepolisian DI Yogyakarta, Komisaris Besar Yuliyanto mengatakan, kepolisian mendirikan 16 pos pengaman dan enam pos pelayanan selama Operasi Ketupat Progo Lebaran. “Sebanyak 3.775 personel akan terlibat dalam operasi ini,” ujarnya. Rinciannya, 1.932 anggota Kepolisian DI Yogyakarta dan 1.843 personel dari instansi lainnya.

Kepala Kepolisian DI Yogyakarta, Inspektur Jenderal Asep Suhendar mengatakan, pengamanan Hari Raya ldul Fitri 1443 H berfokus pada sejumlah sarana vital. Mulai dari tempat ibadah, destinasi wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan dan fasilitas publik lainnya.

Asep mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dengan tingkat mobilitas yang sangat tinggi selama mudik lebaran. Kondisi selama libur lebaran ini rawan penularan Covid-19.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com