Polres Wonogiri Serahkan Bantuan Modal Usaha untuk Narno, Korban Kesetrum Listrik Tegangan Tinggi di Dusun Poncol

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sat Set Das Des Ga Pakai Lama, itulah yang dilakukan jajaran Polres Wonogiri terhadap warga yang tengah kesusahan.

Bukan sekedar ungkapan, langkah sigap cepat dan tepat itu terbukti ketika ada warga yang kesusahan, bernama Narno, kuli bangunan asal Dusun Poncol Desa Jeporo Kecamatan Jatipurno Wonogiri.

Narno mengalami kecelakaan kerja kesetrum listrik tegangan tinggi hingga kedua tangannya diamputasi, kedua kakinya juga belum sembuh benar. Padahal Narno merupakan tulang punggung keluarga dan anak-anaknya masih kecil-kecil.

Melihat kenyataan itu jajaran Polres Wonogiri sigap dan mengkomandoi penyerahan bantuan modal usaha dari Polres Wonogiri dan para donatur, Jumat (1/4/2022).

Adapun modal usaha yang diberikan berupa toko kelontong beserta isinya dan usaha laundry.

“Kegiatan baksos ini, kita sedikit memberikan bantuan untuk meringankan beban Pak Narno. Bantuan ini merupakan inisiasi Kapolsek Jatipurno dan Kanitbinmas dengan menggalang sejumlah donatur. Bantuan usaha itu nanti akan dikelola oleh istri Pak Narno untuk kelangsungan hidupnya,” ungkap Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto saat dijumpai wartawan usai penyerahan bantuan di Dusun Poncol Desa Jeporo Kecamatan Jatipurno Wonogiri.

Penyerahan bantuan itu dilakukan secara simbolis oleh Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto didampingi oleh Forkopincam, Kapolsek Jatipurno AKP Hartoyo, perwakilan donatur (Papmiso Nusantara) dan Kades serta Kadus setempat.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto menyatakan, kegiatan tersebut merupakan satu kolaborasi antara Polres Wonogiri dan donatur.

“Semua kalangan turut serta bahu membahu dalam memberikan bantuan kepada Pak Narno,” jelas Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto menceritakan, Narno mengalami nasib malang setelah mengalami kecelakaan kerja belum lama ini. Bapak dua anak ini, kata Kapolres, tersengat aliran listrik bertegangan tinggi.

Saat itu dia bekerja sebagai kuli bangunan tak jauh dari kantor Kecamatan Slogohimo. Akibat peristiwa tersebut, kedua tangan Narno mengalami luka bakar dengan kondisi berat sehingga harus diamputasi.

Demikian pula dengan kedua kakinya, menjadi kaku dan sulit untuk dipakai berjalan serta masih dalam proses penyembuhan.

“Saya sangat mengapresiasi. Dimana dalam waktu kurang lebih dua minggu sudah clear. Mulai dari penggalangan dana dari donatur hingga pembuatan kios dan isinya,” terangnya.

Pihak desa imbuh Kapolres saat ini sudah mengupayakan agar Narno masuk dalam daftar DTKS atau penerima manfaat bantuan berupa BLT DD.

Selain itu, Dydit didampingi istri Ny Nadia berkesempatan memberikan bantuan berupa tabungan kepada istri korban.

Sambil berbaring, Narno mengatakan, setiap satu minggu sekali harus kontrol ke rumah sakit di Kecamatan Slogohimo karena masih ada sejumlah luka yang belum kering.

Selama ini dia mengaku kesulitan untuk berjalan. Sedang kejadian tragis itu terjadi lima bulan yang lalu.

Dimana saat itu, sudah menjelang waktu pulang kerja, berhubung adonan cor masih banyak mereka tetap melanjutkan bekerja membangun rumah hunian.

“Waktu narik ember adonan cor dari bawah ke lantai dua itu menggunakan besi. Jadi, besi pengait ember adonan itu menyentuh kabel listrik PLN. Setelah itu ndak sadar, tahu-tahu sudah di rumah sakit,” papar Narno.

Akibatnya, kata Narno kedua tangannya terbakar dan sebagian kakinya juga terbakar. Oleh sebab itu kedua tangannya harus diamputasi. Selama dalam masa pemulihan Narno hanya terbaring di tempat tidur.

“Saya bersyukur kepada Tuhan. Kemudian sejak kejadian ini sudah banyak sekali donasi yang saya terima yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,” sebut Narno. Aris Arianto