JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sebut Rambutnya Malah Rontok dan Ubanan Sejak Jadi Gubernur. Ganjar Pranowo: Dulu Enggak Lho, Sumpah!

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan kalimat mengejutkan.

Entah sekadar berseloroh atau ingin menyampaikan curahan hati (Curhat), ia menyebut sejak menjabat Gubernur, rambutnya mulai rontok dan ubanan.

Hal itu ia sampaikan saat didaulat meresmikan pabrik bata ringan Blesscon PT Superior Prima Sukses di Toyogo, Sambungmacan, Sragen, Rabu (30/3/2022).

Awalnya Ganjar menyampaikan pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 memberi dampak sporadis bagi segala sektor.

Masa pandemi, disebutnya membawa dampak lumayan bengep bagi pemerintah. Diibaratkan dipukuli kanan kiri benjol-benjol.

“Kita juga bengep. Pertanyaannya apakah kita mau menyerah. Jawaban saya tidak. Mok menyerah, kita butuh jalan baru, kita butuh cara baru dan pengelolaan pandemi kita, Indonesia tidak buruk. Efek ekonomi 2 tahun kemarin ya klenger tenan. Wong saya aja langsung ubanan kok, dulu tidak lho sumpah,” ujarnya.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Ganjar kemudian menyampaikan waktu belum menjadi Gubernur, rambutnya tidak rontok. Namun sejak menjabat Gubernur, malah rontok.

“Waktu saya belum jadi gubernur rambut saya nggak rontok lho. Ini malah rontok,” katanya.

Selama masa pandemi, ia menyebut kekuatan masyarakat berjalan. Sebagai pimpinan daerah, dirinya mencoba menerjemahkan dan diskusi bersama untuk memberikan kekuatan di masyarakat.

Makanya saya buat jogo tonggo, menjaga tetangga. Jadi Bu Bupati diunek-unekke wong huuh sampai sempat kurus waktu itu,” kata Ganjar.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Ia juga tak menampik masa pandemi memberi tekanan psikologis bersamaan dengan turunnya banyak bantuan ke masyarakat.

Banyak kritik sosial dialamatkan kepada pimpinan daerah lantaran ada warga yang protes soal distribusi bantuan.

“Bantuan dari desa, provinsi, pemkab itu bisa tumpuk undung. Ada yang dapat berkali kali ada yang tidak dapat. Kritik sosial muncul, nah meredam kritik sosial itu tidak ada ilmunya, ini pakai rasa ternyata. Jogo tonggo kita gerakan ternyata orang baik di Indonesia banyak, kemarin teruji saat pandemi,” katanya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com