JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Warga Muhammadiyah Karanganyar Hadiri Pengajian Agung Danarto dari Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Jogja. Kaji Ancaman Dunia Maya dengan Dunia Nyata

Tabligh Akbar oleh ustadz  Dr   Agung Danarto di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Papahan, Karanganyar / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Ribuan warga Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar, Jateng tumpah ruah  menghadiri Tabligh Akbar dengan mendatangkan Ustadz dari Jogja, Dr   Agung Danarto yang juga Ketua Badan Pembina Harian Mu’allimin Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta, Minggu (10/4/2022).

Peserta pengajian khidmat mendengarkan ceramah ustad Agung Danarto perihal manajemen sekolah anak antara keharusan dan pilihan di era milenial yang digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Papahan, Karanganyar.

Pada ceramahnya,  Ustadz Agung Danarto yang juga pengurus sekolah Mualimin Jogja itu menjelaskan,  di era generasi 4Z atau disebut milenial ini,  apa yang disebut sebagai dunia maya adalah menjadi dunia nyata.

Pasalnya, konten yang ada di dunia maya memberikan kontribusi bagi  anak, sehingga jelas berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku anak.

“Membedakan dunia maya dan dunia nyata itu bagi kalangan tua bisa dipilahkan,  tapi bagi anak-anak berbeda yakni dunia maya itu adalah dunia nyata karena mereka generasi yang lahir di era itu,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM di sela ceramah, Minggu (10/4/2022).

Baca Juga :  Insiden Warga Karanganyar Tewas Tercebur Sumur, Keluarga Bantah Karena Mabuk, Tapi Karena Kecapekan dan Sakit

Menurut Agung Danarto,  kondisi tersebut seiring waktu akan mengakar pada jiwa anak,  sehingga pola perilakunya juga mengacu dari konten yang dilihat dari dunia maya tersebut.

Untuk itu, terhadap kondisi tersebut (dunia maya bagi anak) harus menjadi introspeksi dan  evaluasi bagi orang tua.

Hal ini penting dipahami untuk mengarahkan agar anak berada pada penguatan berbasis pendidikan keagamaan, akhlak serta jiwa leadership atau kepemimpinan yang benar.

Salah satu upaya tersebut, orang tua harus selektif mengarahkan memilih sekolah untuk anak demi masa depannya.

“Karena dunia maya itu tak berbatas konten apapun  bebas tanpa filter, sehingga anak cenderung mengikutinya. Maka ini tantangan bagi orang tua,” tandas Agung Danarto.

Baca Juga :  DPP Keluarga Besar Putra Putri Polri Dukung Pasangan Ganjar-Mahfud, Optimis Menang 1 Putaran

Kondisi tersebut tentu saja menjadikan dilema bagi orang tua yang mana harus memiliki visi jauh ke depan untuk menyelamatkan anak-anak dari ancaman konten kebebasan di dunia maya,  agar tidak terjerumus dalam sikap dan tindakan negatif.

Sebagai jalan tengah untuk mengatasi ancaman tersebut,  sudah menjadi kelaziman jika orang tua memilih memasukkan anak di sekolah berbasis agama ataupun pondok pesantren.

Sebab,  ajaran di sekolah tersebut kuat agama dan akhlak sehingga diharapkan anak memiliki kharakter yang baik dimasa depannya.

Sementara itu Kordinator Asosiasi Santri Mualimin Muslimat Soloraya dan Semarang, Wahib Zaki Shidqul ‘Aziz mengatakan hingga sekarang peminat sekolah Mualimin dan Mualimat Jogja dari berbagai daerah sangat banyak.

“Kami merasakan bagaimana pola pendidikan agama akhlak serta leadership di sekolah Mualimin sangat beda dan bermanfaat,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (10/4/2022). Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com