SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus kematian sapi mendadak di Kecamatan Mondokan, Sragen, ternyata meluas ke tiga desa.
Tidak hanya di Gemantar, kasus kematian itu ternyata merambah ke dua desa terdekatnya. Data terbaru di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) mencatat jumlah total sapi yang mati mencapai 18 ekor.
Hal itu disampaikan Kepala Disnakkan Sragen, Rina Wijaya melalui Kabid Keswan Toto Sukarno, Selasa (17/5/2022). Ia mengatakan dari laporan di lapangan, kasus kematian sapi mendadak juga melanda Desa Jekani dan Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan.
Dua desa ini tercatat memang berlokasi dekat dengan Desa Gemantar. Dari tiga desa itu, jumlah kematian sapi mencapai 18 ekor.
“Iya kemarin ada tambahan dari Desa Jekani dan Kedawung. Totalnya ada 18 ekor sapi yang mati,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Toto menguraikan kematian sapi di Desa Jenaki dan Kedawung juga memiliki gejala yang sama dengan di Gemantar. Yakni mengalami demam tinggi, disertai perut kembung, penurunan nafsu makan dan kejang-kejang.
“Sama persis gejalanya dengan yang di Gemantar,” ujarnya.
Meski demikian, Toto menyampaikan kasus kematian mendadak itu saat ini sudah mereda. Kasus kematian mendadak itu terjadi di awal tahun 2022 hingga bulan April.
Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi ke peternak dan pihak terkait untuk terus melakukan antisipasi dan deteksi dini guna mencegah kasus terulang.
“Kami sudah kumpulkan peternak, petani, perangkat desa dan pihak terkait di balai desa. Kita berikan sosialisasi,” terangnya.
Sebelumnya, Kades Gemantar, Suradi mengatakan jumlah sapi mati mendadak di Desa Gemantar itu dilaporkan menjadi 11 ekor. Sehingga ada tambahan 4 ekor dari data sebelumnya.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]