JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah menggunakan kebijakan People-First dalam mengatasi pandemi Covid-19 sekaligus penanganan dampaknya.
Meski demikian, Menko Airlangga menandaskan, pendekatan people-first tak Cuma berlaku pada masa krisis saja.
“Pendekatan ini juga dapat dilakukan di bidang tenaga kerja, pendidikan, kesehatan dan layanan sosial lain,” ujar Menko Airlangga pada sesi Country Strategy Dialogue dalam rangkaian perhelatan World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos, Swiss, Rabu (25/5/2022).
Dalam pendekatan tersebut, jelas Menko Airlangga, pemerintah memprioritaskan masyarakat, di mana kepercayaan masyarakat menjadi investasi di dalamnya.
Ia mengaku yakin, keputusan itu dalam jangka panjang akan terbukti sama pentingnya dengan kebijakan dalam jangka pendek.
Hal itu menurut Airlangga, dapat dilihat seperti pada kebijakan lingkungan hidup, di mana Indonesia juga menekankan pendekatan yang people-first.
Dalam hal itu, pemerintah mendengarkan keluhan dari keluarga yang kehidupan dan mata pencahariannya berada di bawah ancaman nyata perubahan iklim.
“Hasilnya, dalam dua tahun terakhir Indonesia berhasil mengurangi deforestasi hingga 80%,” ujarnya.
Menko Airlangga percaya bahwa penerapan kebijakan people-first dapat memberikan perubahan yang nyata.
“Pendekatan ini adalah pendekatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berprinsip. Pendekatan inilah yang dapat menjadi dasar untuk meningkatkan keterlibatan dan kerja sama di seluruh dunia,” ujar Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]rnews.com
- Kontak : [email protected]