SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen diminta melakukan sejumlah gebrakan untuk meluruskan fakta sejarah terkait keberadaan makam Pangeran Samudera di kompleks obyek wisata Gunung Kemukus.
Hal itu dimaksudkan untuk menghindari persepsi negatif di masyarakat tentang Gunung Kemukus dan prosesi ziarah di lokasi tersebut.
Hal itu disampaikan oleh anggota Fraksi Demokrat DPRD Sragen, Mualim Sugiyono, Kamis (21/7/2022).
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia menyampaikan Pemkab Sragen harus segera berbenah setelah obyek wisata Kemukus dibangun dan dicanangkan menjadi destinasi wisata religi dan keluarga.
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah meluruskan sejarah secara benar terkait Makam Pangeran Samudera hingga prosesi ziarahnya.
Menurutnya, sejarah tersebut perlu dibukukan dan kemudian bisa diberikan kepada setiap peziarah.
Seperti di obyek wisata sejarah termasuk di lokasi wisata religi peninggalan Walisongo yang juga sebagian menyediakan buku sejarah.
“Jadi dari buku itu pengunjung akan tahu riwayat yang sebenarnya, kemudian mereka otomatis akan bisa menceritakan kepada masyarakat lain. Dengan demikian perlahan cerita negatif itu akan terkikis oleh fakta sejarah yang dibukukan itu,” paparnya.
Legislator asal Gesi itu juga memandang perlu adanya pembekalan terhadap para juru kunci.
Mereka diharapkan betul-betul bisa memandu dan bercerita tentang sejarah keberadaan makam dan tujuan ziarah agar tidak disalahpersepsikan.
Langkah itu dinilai penting untuk menjaga konsistensi Gunung Kemukus yang sudah dicanangkan sebagai wisata religi.
Terlebih komitmen tersebut sudah direspon pemerintah pusat dengan menggelontorkan bantuan dana puluhan miliar untuk merubah wajah baru Gunung Kemukus menjadi menarik seperti saat ini.
“Dengan gelontoran anggaran yang besar tentu pemerintah punya tujuan selain menarik para wisatawan juga agar tempat tersebut tidak digunakan untuk perbuatan yang dilarang oleh agama. Pengunjung yang datang pun juga punya niat murni berziarah dan berwisata,” urainya.
Seperti diketahui, selama berabad-abad, citra Gunung Kemukus memang lebih banyak diidentikkan dengan lokasi ziarah untuk mencari pesugihan.
Nama Gunung Kemukus juga pernah menyedot perhatian dunia setelah mencuat di media Australia yang menulis Kemukus sebagai sex mountain atau gunung seks.
Pada artikel itu disebutkan Gunung Kemukus menjadi tempat ritual dan pengunjung yang ingin dikabulkan hajatnya konon harus melakukan dengan menjalani hubungan intim dengan wanita selain pasangan resminya. Wardoyo