Beranda Daerah Sragen Hanya Balas WA Kiriman Paket, Rekening Nasabah BRI Sragen Mendadak Tersedot Misterius...

Hanya Balas WA Kiriman Paket, Rekening Nasabah BRI Sragen Mendadak Tersedot Misterius Rp 34 Juta

Tangkapan layar kiriman pesan Whatsapp (WA) dari oknum mengaku petugas JNE ke nomor WA, Jumiatun nasabah BRI asal Sragen korban pembobolan rekening bermodus kiriman paket. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang nasabah BRI, Jumiatun (50), warga Kampung Sidodadi RT 7/7, Karang Tengah, Sragen, mengadu ke Polres Sragen setelah rekeningnya tersedot misterius senilai Rp 34 juta.

Tabungannya mendadak tersedot oleh oknum pembajak yang diduga sengaja melakukan penipuan dengan modus mengaku sebagai petugas dari jasa pengiriman paket JNE.

Uang di tabungannya raib setelah menerima pesan pemberitahuan bahwa korban mendapat kiriman paket lewat JNE.

Pelaku kemudian memberitahu jika ingin paket dikirim maka harus mengirimkan nomor resi dan alamat email korban. Setelah dikirim, selang satu jam kemudian tabuhan di BRI berkurang Rp 34 juta.

Menurut sang suami, Heroe Setyanto, kasus itu sudah dilaporkan ke Polres Sragen kemarin. Ia melaporkan pihak JNE lantaran orang yang pertama kali mengirim pesan whatsapp (WA) ke istrinya mengaku sebagai petugas JNE.

“Awalnya ada seseorang mengaku dari JNE dan mengirim pesan WA ke istri saya mengabarkan kalau dapat kiriman paket. Padahal istri saya nggak merasa pesan paketan apapun. Lalu oknum itu bilangnya barang sudah dibayar, tapi untuk ngambil harus pakai aplikasi dan tinggal masukan nomor resi serta alamat email. Awalnya anak saya curiga, lalu dibalesi WA lagi. Kemudian istri saya membalas nomor resi yang dikirimi orang itu dan email. Tahu-tahu selang satu jam, uang istri saya di rekening berkurang Rp 34 juta,” papar Heroe kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (26/9/2022).

Baca Juga :  Tegas Tim Unit Resmob Polres Sragen Ungkap Kasus Pengeroyokan, Tiga Pelaku Berhasil Ditangkap dan Terancam 6 Tahun Penjara

Heroe menuturkan raibnya uang di rekening diketahui saat istrinya mengecek saldo tabungan via aplikasi mobile banking BRI.

Alangkah terkejutnya ketika ia mengecek saldo rekeningnya. Saldo tabungan yang sebelumnya masih Rp 34.929.000,-, tinggal tersisa Rp 929.000.

Paketan yang diberitahukan oleh oknum pembajak itu pun tidak diketahui barangnya apa. Sejak saldo tersedot, tidak ada paket yang dikirim dan nomor oknum yang mengaku petugas JNE itu sudah tidak bisa dihubungi lagi.

“Dugaan saya, oknum yang mengaku dari JNE itu sengaja membajak rekening istri saya. Karena saat dicek lewat mobile banking, tidak ada catatan transaksi penarikan uang. Tahu-tahu tertera saldo tinggal Rp 929.000,” urainya.

Tangkapan layar kiriman pesan Whatsapp (WA) dari oknum mengaku petugas JNE ke nomor WA, Jumiatun nasabah BRI asal Sragen korban pembobolan rekening bermodus kiriman paket. Foto/Wardoyo

Setelah melapor ke Polres, Heroe kemudian mendatangi pihak BRI Sragen untuk mengadukan apa yang menimpa istrinya.

Menurutnya pihak BRI juga tidak bisa memberikan jawaban pasti terkait insiden tersedotnya rekening itu.

Pihaknya pun mempertanyakan sistem proteksi data nasabah. Pasalnya rekening nasabah bisa dibobol hacker hanya dari alamat email.

“Padahal selama ini penjelasan dari BRI kan tidak boleh memberikan PIN, password, username atau nama orangtua. Tapi mengapa dari alamat email saja bisa terbobol, artinya ini sudah bahaya. Data nasabah bisa dihacker bukan hanya dari PIN tapi dari email saja bisa,” urainya.

Atas kejadian itu, pihaknya berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus penipuan dan pembobolan rekening berkedok kiriman paket tersebut.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon 02 Sigit-Suroto di Sragen Libatkan Banyak Anak-anak, Bawaslu Langsung Beri Peringatan Melalui Pembawa Acara di Panggung

Kepada pihak BRI, pihaknya juga mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan pertanggungjawaban atas keamanan data nasabah dan tabungan istrinya yang terbukti sudah dibobol hacker.

“Kepada masyarakat dan nasabah, kami juga mengimbau agar lebih berhati-hati dengan modus penipuan. Karena sekarang sistem proteksi data nasabah di bank bisa dibilang kurang aman. Karena dari email saja bisa dihacker,” ujarnya.

Terpisah, dari pihak BRI belum bisa dimintai konfirmasi. Namun beberapa petugas di BRI Sragen menyebut sebenarnya dari bank sudah sering menyosialisasikan agar berhati-hati dengan modus penipuan mengatasnamakan pihak bank yang berujung transfer.

Untuk kasus rekening tersedot dari data email, memang baru pertama kali terjadi.

Sehingga nasabah diimbau untuk mewaspadai dan mengabaikan apabila mendapat pemberitahuan mencurigakan yang mengharuskan mengirim email, PIN, username atau membuka aplikasi tertentu. Wardoyo