JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Sungai Wiroko Dikeruk, Ansitipasi Banjir Karangturi dan Penggerusan Kuburan Gedhe Ngambiawar Banyakprodo Tirtomoyo Wonogiri,Setuju?

Makam
Pemindahan makam di Kuburan Gedhe Ngambiawar Banyakprodo Tirtomoyo Wonogiri. Foto : Kades Banyakprodo Pujiyono
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setujukah jika Sungai Wiroko demi mencegah penggerusan Kuburan Gedhe Ngambiawar Banyakprodo Tirtomoyo Wonogiri sekaligus antisipasi banjir Karangturi?.

Sebagaimana diwartakan sejumlah makam di Kuburan Gedhe Ngambiawar Banyakprodo Tirtomoyo Wonogiri terpaksa dipindahkan menyusul kondisi lahat yang tergerus aliran Sungai Wiroko.

Jauh sebelumnya Sungai Wiroko yang bermuara di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri juga sering meluap hingga memicu banjir Karangturi dan sekitarnya.

Kades Banyakprodo Pujiyono mengaku BBWSBS sudah mengecek kondisi Kuburan Gedhe Ngambiawar Banyakprodo Tirtomoyo Wonogiri di tepian Sungai Wiroko.

“Kami dapat informasi dari BBWSBS, aliran sungai mau dialihkan. Pengalihan aliran sungai itu dilakukan untuk mencegah area TPU Gedhe semakin tergerus aliran Sungai Wiroko. Pengalihan arus sungai dilakukan dengan pengerukan sedimentasi,” terang Kades Banyakprodo Pujiyono, Senin (24/10/2022).

Menurut Kades Banyakprodo Pujiyono, panjang area yang dikeruk sekitar 250-300 meter. Setelah sedimen dikeruk, aliran sungai diharapkan tidak lagi menggerus area makam.

“Kalau dikeruh, bisa mengamankan dua TPU. Di bawahnya (TPU Gedhe) juga ada makam. Radiusnya sekitar 50 meter dari TPU Gedhe,” kata dia.

Baca Juga :  Dugaan Pembunuhan Setren Slogohimo Wonogiri, 1 Orang Pemilik Pekarangan Diamankan

Kades Banyakprodo Pujiyono menambahkan, satu TPU lainnya itu berada di Dusun Tegalombo. Juga tepat di tepian Sungai Wiroko. Namun di TPU tersebut, dipastikan belum ada makam yang ambrol.

“Karena itu kami sudah mengirim surat ke BBWSBS. Kalau tidak salah Jumat kemarin (21/10). Isinya permohonan untuk pengerukan sedimentasi menggunakan alat berat,” papar Kades Banyakprodo Pujiyono.

Sementara itu, jumlah makam yang dipindahkan dari TPU Gedhe terus bertambah. Kades Banyakprodo Pujiyono mengaku, hingga Minggu (23/10), sudah 14 makam yang dipindahkan. Ada kemungkinan bisa bertambah lagi. Informasi dari warga, ada makam yang mau dipindah lagi

Sementara wilayah Dusun Karangturi di sekitar Jembatan Karangturi Desa Bulurejo Kecamatan Nguntoronadi (Betal) Wonogiri menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

Banjir tersebut merupakan limpasan dari aliran Sungai Wiroko yang bermuara di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.  Limpasan air itu dipicu daya tampung sungai yang berkurang imbas pendangkalan dasar sungai akibat sedimentasi.

Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto menyebutkan, sudah berulang meminta agar kondisi aliran sungai Wiroko ini dibenahi. Menurut dia hal itu sudah kami disampaikan kepada stakeholder yang terkait.

Baca Juga :  Contoh Upaya Mengenalkan Sosok Kartini dan Nilai nilai Mulianya Sejak Dini

Menurut Bambang, banjir di wilayah itu sudah menjadi langganan setiap tahunnya. Ketika curah hujan tinggi dan debit air Sungai Wiroko naik, dapat dipastikan bangunan rumah warga serta akses jalan antara Nguntoronadi dengan Tirtomoyo digenangi air setinggi 30-45 sentimeter. Bahkan, jika hujan terus menerus, akses antar kecamatan itu bakal terputus.

“Serba repot, soalnya sungai itu kewenangannya di balai besar bukan pada kami. Kalau itu diserahkan ke Pemkab Wonogiri kemungkinan sudah clear dari dulu, tidak berlarut-larut sampai hari ini,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto.

Banjir langganan di wilayah tersebut disebabkan oleh tak hanya soal curah hujan tinggi. Kondisi sungai sendiri dan kemanfaatannya sudah banyak berubah.

“Kondisi sungai Wiroko saat ini sangat dangkal. Luas sungai juga melebar. Lalu, pada bagian alur sungai yang menuju hulu banyak terjadi penyempitan,” kata dia.. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com