SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus tewasnya Sukardi (59) petani asal Dukuh Dalungan RT 1/1, Desa Kedungupit, Sragen yang tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya sendiri, Senin (31/10/2022) pagi, menyisakan cerita lain.
Ternyata, petani paruh baya itu nekat memasang perangkat jebakan tikus beraliran listrik meski larangan dan imbauan sudah sering disampaikan.
“Sebenarnya imbauan, larangan sudah terus kami sampaikan. Lewat pertemuan-pertemuan dan lewat Ketua RT maupun perangkat. Sejak ada kasus-kasus kesetrum jebakan tikus dan larangan dari Pemkab, kami terus sosialisasi. Tapi namanya orang banyak, masih ada yang nekat nglimpe (diam-diam masang),” papar Kades Kedungupit, Eko Hartadi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (1/11/2022).
Eko menguraikan sebenarnya saat ini belum ada tanaman padi dan mayoritas petani masih menunggu persemaian.
Intensitas hama tikus saat ini juga tak separah pada musim-musim sebelumnya.
Pihaknya juga tak menyangka jika ada warganya yang masih nekat memasang perangkap jebakan tikus beraliran listrik.
Kades menyampaikan jenazah almarhum sudah langsung dimakamkan siang kemarin pukul 13.30 WIB. Usai dilakukan visum, jenazah langsung diserahkan pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya, Sukardi meregang nyawa tersengat kabel jebakan tikus beraliran listrik yang dipasangnya di persemaian padi.
Hasil olah TKP polisi mendapati, insiden tragis itu terjadi pukul 09.10 WIB. Menurut keterangan saksi, kronologi tragedi setrum jebakan tikus itu berawal ketika korban berangkat ke sawah pukul 08.20 WIB.
Korban berangkat membawa tangki untuk menyemprot persemaiannya. Setiba di sawah, korban sempat menyemprot persemaian padinya.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com