JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Pemerintah Bangun 420 Rumah Sakit Pendidikan, Sejumlah Universitas Dilibatkan

Bupati Joko Sutopo berbincang dengan salah satu pasien RSUD SMS Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berencana membangun 420 rumah sakit pendidikan.

Untuk mewujudkan rumah sakit pendidikan itu sejumlah universitas dilibatkan.

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menyebutkan Kementerian Kesehatan bertekad mempercepat pemenuhan dokter, dokter gigi dan spesialis guna memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh fasyankes di Indonesia.

”Seperti yang kita tahu, banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kekurangan tenaga kesehatan, dibutuhkan waktu sekitar 7-36 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di jejaring layanan rujukan,” kata Wamenkes Dante Saksono Harbuwono melansir kemkes.go.id, Selasa (6/12/2022).

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, upaya akselerasi dilakukan dengan menambah kuota dan jumlah prodi di fakultas kedokteran. Di samping itu melakukan program pengampuan rumah sakit pendidikan terhadap RS lainnya.

Skema ini disebut juga dengan Academic-Based Health System (AHS). Dimana RS didorong agar tidak hanya berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Baca Juga :  Siap Digembleng 6 Bulan, Ratusan Guru Wonogiri Ikuti Progam Guru Penggerak Angkatan 10

”Nantinya akan kita bentuk sistem RS online untuk meningkatkan sistem integrasi dan interoperabilitas antarrumah sakit, sehingga rumah sakit pendidikan yang sudah ada bisa mengampu RS lainnya,” ujar Wamenkes Dante Saksono Harbuwono.

Di Indonesia sendiri, program AHS telah dilaksanakan sejak 2010 oleh Universitas Indonesia. Kala itu, fakultas kedokteran UI diintegrasikan dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo untuk memberikan layanan kesehatan juga meningkatkan produksi tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu.

Sejak saat itu, program AHS terus diperluas, mencakup 6 fakultas kedokteran diantaranya Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Keenam fakultas kedokteran tersebut kemudian melakukan pengampuan di enam wilayah. Hasilnya, jumlah rumah sakit pendidikan meningkat hingga 210 RS di seluruh di Indonesia, terdiri dari 82 unit RSP Utama, 13 RSGM, 28 RS Afiliasi, dan 87 RS Satelit.

Baca Juga :  Akhirnya Terungkap Cara Cegah Kecelakaan Air selama Libur Lebaran 2024, Masuk SOP saat Pemudik dan Wisatawan Banjiri Wonogiri

Jumlah ini, lanjut Wamenkes tengah diupayakan untuk ditingkatkan. Sebab, masih ada sekitar 210 RS yang berpotensi untuk dijadikan rumah sakit pendidikan.

”Totalnya nanti akan ada 420 rumah sakit pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, harapannya ini mampu memberikan layanan kesehatan yang memadai, sekaligus bisa menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu,” tutur Wamenkes Dante Saksono Harbuwono.

Guna mewujudkan target tersebut, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono meminta agar ARSPI aktif melakukan pendampingan dan memberikan bimbingan kepada 210 RS yang belum ditetapkan menjadi rumah sakit P
pendidikan.

Tak hanya itu, rumah sakit pendidikan juga diminta untuk memastikan proses pendidikan di RSP yang telah ditetapkan berjalan dengan baik dengan kualitas pendidikan yang tetap terjaga.

”Mudah-mudahan, kita bersama bisa meningkatkan jumlah tenaga kesehatan melalui penguatan rumah sakit pendidikan yang terintegrasi,” tandas Wamenkes Dante Saksono Harbuwono. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com