JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sering Bikin Onar, Oknum Aparat yang Tolak Bayar Tagihan di Resto Sragen Ternyata Mengidap Skizofrenia

ilustrasi penganiayaan marbot masjid oleh pencuri kotak amal
Ilustrasi penganiayaan / Foto:JSnews
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fakta baru terungkap dari kasus oknum aparat yang viral usai terekam ngamuk menolak bayar jus dan nekat memukuli pemilik resto di Masaran Sragen beberapa waktu lalu.

Oknum bernama Saino dengan pangkat Koptu itu belakangan diketahui mengidap gangguan psikis Skizofrenia.

Gangguan kejiwaan itulah yang diduga membuat pria yang sebelumnya tercatat sebagai anggota Divif I Cilodong itu akhirnya dipensiun dini.

Gangguan itu pula yang ditengarai memicu sikap arogan hingga sering berbuat di luar kontrol dan meresahkan warga sekitar.

Informasi terbaru yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Saino dilaporkan mengindap skizofrenia.

Vonis itu diketahui dari hasil diagnosa medis berdasarkan Surat Rujukan Peserta No Rujukan 16/Kes/VIII/2022 tertanggal 12 Agustus 2022 yang ditandatangani oleh dr. Dwitari Novalia Harazi ( Klinik Divif 1 Kostrad).

Dalam surat itu, Saino yang berstatus duda cerai itu divonis mengidap gangguan kejiwaan skizofrenia.

Fakta itu mencuat seiring vitalnya kasus kekerasan ke pemilik resto yang dilakukannya pada bulan Agustus 2022 lalu.

Rekaman aksi pemukulan terhadap pemilik Resto itu kembali viral setelah videonya diunggah di akun ICWS Sragen pekan lalu.

Seketika, setelah kejadian pemukulan, pihak keluarga langsung membawa Saino ke RSJD Surakarta atau RSJD Solo untuk mendapatkan perawatan kejiwaan.

“Yang bersangkutan sudah dipensiun dini. Status saat ini MPP dengan TMT 1-3-2022 dan pensiun TMT 28-2-2023 mendapat hak pensiun. Dari riwayatnya memang mengalami gangguan kejiwaan skizofrenia,” papar Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol Inf Yoga Yastinanda kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (18/12/2022).

Baca Juga :  Gara-gara Jualan Obat Mercon Saat Bulan Suci Ramadhan Pemuda di Sragen Ditangkap Polisi Terancam Pidana

Dandim menegaskan Koptu Saino bukan merupakan anggota Kodim Sragen.
Yang bersangkutan sebelumnya tercatat sebagai anggota Divif 1.

“Yang bersangkutan memang domisili asli dari Sidoharjo Sragen. Namun sudah dipensiun dini karena mengalami gangguan kejiwaan. Tapi bukan anggota Kodim 0725 Sragen,” jelasnya.

Letkol Yoga menjelaskan sesuai KTP, yang bersangkutan berdomisili di Kampung Rawa Banten RT 02/ RW 02 Kelurahan Mekar Wangi, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Karena kondisi kejiwaannya yang terganggu, kemudian oleh satuannya diputuskan untuk dipensiun dini.

Yang bersangkutan tercatat sudah MPP dengan TMT 1 Maret 2022. Pernyataan itu disampaikan untuk memberikan pemahaman kepada publik bahwa oknum tersebut bukan anggota Kodim Sragen.

Aksi ngamuk menghajar pemilik resto itu juga sudah dilakukan penanganan oleh tim. Seusai kejadian, Saino kemudian langsung dijemput keluarga dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo.

“Yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa. Kemarin langsung dibawa ke RSJD oleh keluarganya,” urai Dandim.

Kasus tersebut sempat menuai sorotan publik setelah viral di media sosial Sragen, Jumat (9/12/2022).

Dalam video tersebut menunjukkan aksi seorang pria yang mengamuk dan nekat menganiaya pemilik restoran saat diminta tagihan usai memesan jus alpukat di resto tersebut.

Pria berambut semiran itu nekat menganiaya pemilik resto Seblak Noph Noph Masaran Sragen saat ditagih membayar.

Aksi pria yang diduga oknum aparat itu langsung viral setelah diunggah di grup Facebook ICWS, Jumat (9/12/2022). Video itu berdurasi 1:41 menit.

Baca Juga :  Viral Dexlite Abal-abal di Sragen Ternyata Dialami Juga oleh Anggota DPRD Tulungagung, Mobilnya Langsung Ndongkrok di Bengkel 3 Hari

Dalam video itu nampak seorang pria berbadan tegap dengan rambut semiran awalnya terlihat di Resto tersebut. Tak lama kemudian setelah ditagih membayar, pria itu langsung mendekati ke pemilik resto.

Bukannya membayar, pria berbaju biru itu justru mengumpat dan memaki-maki sembari melakukan penganiayaan. Pemilik resto sempat berteriak dan kemudian berkata agar dilaporkan polisi.

Video itu diunggah dengan disertai narasi kronologi kejadian. Berikut postingan di grup FB ICWS tersebut.

“Tidak mau membayar pesanannya, seorang laki-laki melakukan penganiayaan terhadap pemilik Resto seblak noph noph Masaran, Sragen”.

Di reto itu, oknum tersebut semat minuman jus alpukat di resto @seblak-nophnophmasaran. Tapi setelah selesai memesan pelaku tidak mau membayar.

Saat ditagih pembayarannya pelaku marah-marah sambil mengumpat kasar.
Karena berperilaku tidak sopan dan mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya akhirnya pelaku disuruh pergi.

Tapi pelaku malah semakin marah dan dengan brutal memukul pemilik resto berkali-kali.

Menurut keterangan dari karyawan, pelaku ini sudah beberapa kali order di resto dan selalu tidak mau membayar (pergi begitu saja) tapi tidak pernah cerita ke owner-nya.

Ciri-ciri pelaku, rambut di cat warna coklat terang & kemana-mana selalu membawa celana loreng (diduga oknum TNI).

Info dari korban, pelaku ini kerap bikin masalah juga ditempat lain, bahkan keluarganya sendiri sudah angkat tangan. Korban mengalami luka-luka dan saat ini masih trauma dengan kejadian tsb. (*/Wardoyo)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com