JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Mantan Walkot Blitar Samanhudi Anwar Diciduk Polisi, Diduga Terlibat Perampokan di Rumdin Wali Kota Blitar: Aksi Perampokan Disebut Direncanakan dari Lapas Sragen 

Wali Kota Blitar (nonaktif), Muhammad Samanhudi Anwar, menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 13 Juli 2018. Ia diperiksa sebagai tersangka tindak pidana korupsi terkait kasus suap proyek-proyek infrastruktur di dua Pemerintah Kabupaten Blitar dan Tulungagung. Tempo.co
   

SURABAYA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Mantan wali kota Blitar Samanhudi Anwar ditangkap polisi karena diduga terlibat perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso pada Desember 2022.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Inspektur Jenderal Toni Hermanto mengatakan segera menetapkan tersangka terhadap Samanhudi. Dugaan keterlibatan itu, kata dia, berdasarkan pendalaman terhadap tiga tersangka dan sejumlah barang bukti yang dikumpulkan polisi.

Muhammad Samanhudi Anwar dicokok polisi saat tengah berolahraga di sebuah tempat olahraga di Blitar.

“Samanhudi dibekuk di sebuah tempat olahraga di Blitar pada saat yang bersangkutan sedang berolahraga. Polisi juga menyita barang bukti berupa dokumen,” kata Toni kepada wartawan di ruang konferensi pers Bidang Humas Polda Jawa Timur di Surabaya, Jumat sore, (27/1/2023).

Baca Juga :  Penasaran, Kapolri Tunggu Siapa Sosok Kapolda yang Akan Diajukan oleh TPN Ganjar-Mahfud dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kapolda mengatakan Samanhudi disangkakan sebagai pelaku yang turut membantu kejahatan dan dijerat Pasal 365 juncto Pasal 56 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Toni menyebut perampokan ini berawal saat Samanhudi bertemu dengan pelaku di Lapas Sragen saat sama-sama menjadi narapidana. Di sanalah mereka merencanakan aksinya.

Baca Juga :  Pengamat: Prestasi Dinasti Politik Jokowi Layak Masuk Rekor MURI

Samanhudi, kata Toni Hermanto, memberikan informasi mengenai keberadaan tempat penyimpanan uang. “Serta memberikan informasi waktu yang baik untuk melakukan aksi kejahatan itu,” tutur Toni.

Ihwal motif, Samanhudi diduga merencanakan kejahatan itu karena balas dendam pada Santoso berkaitan dengan masalah politik. Toni mengatakan hal itu masih didalami. Juga soal kemungkinan Samanhudi mendanai aksi kejahatan itu dengan memberi dana pembelian mobil, polisi masih mengembangkan kasusnya.

“Kalau informasi awal, Saudara S ini hanya memberikan informasi terkait dengan lokasi rumah dan lokasi penyimpanan uangnya,” kata dia.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com